Jakarta (ANTARA Kalbar) - Partai Nasional Demokrat menyatakan akan mengukuhkan organisasi sayap Gerakan Massa Buruh NasDem, Minggu (2/9), sebagai wujud perjuangan terhadap harkat dan martabat kaum buruh.
Ketua Umum Gerakan Massa Buruh (Gemuruh) NasDem Irma Suryani Chaniago mengatakan Gemuruh NasDem dibentuk untuk memperjuangkan kaum buruh, sejalan dengan komitmen Partai Nasdem.
"Gemuruh merupakan organisasi yang terdiri dari segenap aktivis buruh, serikat buruh, maupun perorangan yang bersama-sama memiliki semangat perjuangan untuk meningkatkan harkat martabat buruh," kata Irma dalam konferensi pers deklarasi dan pelantikan Dewan Pimpinan Pusat Gemuruh NasDem di Jakarta, Sabtu.
Irma mengatakan ide lahirnya organisasi sayap Gemuruh NasDem berawal dari kegelisahan kawan-kawan buruh terhadap permasalahan yang menimpa kaum buruh.
"Dari ide tersebut kami mencoba membuat wadah untuk dapat mendorong buruh menjadi pelaku dari pembuat kebijakan di level legislatif," kata dia.
Dia mengatakan buruh harus menjadi subjek dari pembuat kebijakan, bukan hanya menjadi objek semata. Tanpa menjadi pelaku, buruh selamanya hanya akan menjadi penonton dengan angan-angan kesejahteraan dan kemakmuran.
Menurut Irma, saat ini perjuangan buruh saat ini masih parsial dan terbatas pada bagaimana meningkatkan upah, sementara masalah utama adalah ketersediaan lapangan kerja oleh pemerintah.
"Berbekal kerja sama kami dengan Partai NasDem yang mengusung restorasi Indonesia, nantinya kami bekerja sama dengan NasDem di parlemen akan memperjuangkan kebijakan yang berpihak pada buruh," kata dia.
Menurut dia, selama ini undang-undang atau kebijakan untuk peningkatan harkat martabat buruh yang telah ada tidak pernah diimplementasikan sebagaimana yang diundang-undangkan.
"Tidak pernah ada kejelasan dari pemerintah terkait 'punishment' kepada pengusaha yang melanggar undang-undang itu, sehingga buruh selalu termajinalkan. Sehingga kami dan kawan-kawan dari berbagai serikat, membentuk organisasi Gemuruh," kata dia.
Ketua Dewan Pakar Gemuruh NasDem Sugeng Suparwoto, yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Partai NasDem, mengatakan Gemuruh bukan merupakan gerakan mobilisasi massa.
"Seluruh serikat yang bergabung merupakan kesadaran sendiri. Gemuruh akan mengawal persoalan perburuhan dan ketenagakerjaan, yang saat ini demikian kompleksnya," katanya.
Menurut Sugeng, ada beberapa masalah utama kaum buruh yang akan diperjuangkan Gemuruh yakni tentang rendahnya tingkat pendidikan buruh, minimalnya perlindungan hukum buruh, upah kurang layak, serta sistem kerja outsourcing.
"Melalui Gemuruh NasDem buruh dapat menyalurkan peta politiknya, sedangkan bagi parpol, organisasi sayap ini dapat menjadi sumber untuk mengetahui masalah-masalah utama buruh, serta menjadi sumber ide. Karena fungsi partai adalah 'rekuitment' kepemimpinan, mendengarkan dan memperjuangkan aspirasi, dan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat," ujar dia.
Acara deklarasi dan pelantikan Gemuruh NasDem, akan diadakan besok, Minggu (2/9), di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta,dan akan dihadiri sedikitnya 1.600 massa dari berbagai elemen serikat buruh.
(SDP-47)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
Ketua Umum Gerakan Massa Buruh (Gemuruh) NasDem Irma Suryani Chaniago mengatakan Gemuruh NasDem dibentuk untuk memperjuangkan kaum buruh, sejalan dengan komitmen Partai Nasdem.
"Gemuruh merupakan organisasi yang terdiri dari segenap aktivis buruh, serikat buruh, maupun perorangan yang bersama-sama memiliki semangat perjuangan untuk meningkatkan harkat martabat buruh," kata Irma dalam konferensi pers deklarasi dan pelantikan Dewan Pimpinan Pusat Gemuruh NasDem di Jakarta, Sabtu.
Irma mengatakan ide lahirnya organisasi sayap Gemuruh NasDem berawal dari kegelisahan kawan-kawan buruh terhadap permasalahan yang menimpa kaum buruh.
"Dari ide tersebut kami mencoba membuat wadah untuk dapat mendorong buruh menjadi pelaku dari pembuat kebijakan di level legislatif," kata dia.
Dia mengatakan buruh harus menjadi subjek dari pembuat kebijakan, bukan hanya menjadi objek semata. Tanpa menjadi pelaku, buruh selamanya hanya akan menjadi penonton dengan angan-angan kesejahteraan dan kemakmuran.
Menurut Irma, saat ini perjuangan buruh saat ini masih parsial dan terbatas pada bagaimana meningkatkan upah, sementara masalah utama adalah ketersediaan lapangan kerja oleh pemerintah.
"Berbekal kerja sama kami dengan Partai NasDem yang mengusung restorasi Indonesia, nantinya kami bekerja sama dengan NasDem di parlemen akan memperjuangkan kebijakan yang berpihak pada buruh," kata dia.
Menurut dia, selama ini undang-undang atau kebijakan untuk peningkatan harkat martabat buruh yang telah ada tidak pernah diimplementasikan sebagaimana yang diundang-undangkan.
"Tidak pernah ada kejelasan dari pemerintah terkait 'punishment' kepada pengusaha yang melanggar undang-undang itu, sehingga buruh selalu termajinalkan. Sehingga kami dan kawan-kawan dari berbagai serikat, membentuk organisasi Gemuruh," kata dia.
Ketua Dewan Pakar Gemuruh NasDem Sugeng Suparwoto, yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Partai NasDem, mengatakan Gemuruh bukan merupakan gerakan mobilisasi massa.
"Seluruh serikat yang bergabung merupakan kesadaran sendiri. Gemuruh akan mengawal persoalan perburuhan dan ketenagakerjaan, yang saat ini demikian kompleksnya," katanya.
Menurut Sugeng, ada beberapa masalah utama kaum buruh yang akan diperjuangkan Gemuruh yakni tentang rendahnya tingkat pendidikan buruh, minimalnya perlindungan hukum buruh, upah kurang layak, serta sistem kerja outsourcing.
"Melalui Gemuruh NasDem buruh dapat menyalurkan peta politiknya, sedangkan bagi parpol, organisasi sayap ini dapat menjadi sumber untuk mengetahui masalah-masalah utama buruh, serta menjadi sumber ide. Karena fungsi partai adalah 'rekuitment' kepemimpinan, mendengarkan dan memperjuangkan aspirasi, dan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat," ujar dia.
Acara deklarasi dan pelantikan Gemuruh NasDem, akan diadakan besok, Minggu (2/9), di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta,dan akan dihadiri sedikitnya 1.600 massa dari berbagai elemen serikat buruh.
(SDP-47)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012