Pesawat Tak Berawak AS Tewaskan Lima Terduga Anggota Al-Qaida Yaman

Kamis, 6 September 2012 9:16 WIB

Aden (ANTARA Kalbar) - Serangan pesawat tak berawak menewaskan lima orang yang diduga anggota Al Qaida di Yaman timur, Rabu, kata seorang pejabat keamanan.

"Lima anggota Al Qaida tewas dalam serangan" yang ditujukan pada sebuah rumah di desa Al-Ain di provinsi Hadramawt, kata pejabat itu, lapor AFP.

Ia menambahkan, dua anggota kelas menengah dari cabang lokal Al Qaida termasuk diantara mereka yang tewas dalam serangan itu.

Seorang ketua suku mengkonfirmasi insiden tersebut kepada AFP dengan mengatakan, serangan itu ditujukan pada rumah Murad bin Salam, seorang pemimpin Al Qaida di Hadramawt, dan ia termasuk salah satu dari lima korban yang ditemukan tewas.

"Dua roket menghantam rumah tersebut... dimana ada sejumlah anggota Al Qaida," katanya. "Kami menemukan lima mayat dan pencarian terus dilakukan setelah rumah itu hancur."

AS merupakan satu-satunya negara yang memiliki pesawat tak berawak di kawasan itu dan dalam beberapa bulan terakhir melancarkan serangan-serangan terhadap sasaran Al Qaida di wilayah selatan dan timur negara tersebut.

Militan Al Qaida memperkuat keberadaan mereka dalam setahun ini di wilayah selatan, dengan memanfaatkan melemahnya pemerintah pusat akibat pemberontakan anti-pemerintah yang meletus pada Januari 2011.

Ofensif pasukan Yaman yang diluncurkan pada Mei berhasil menghalau militan Al Qaida dari sejumlah kota dan desa di wilayah selatan dan timur yang selama lebih dari setahun mereka kuasai.

Sejak ofensif militer dimulai pada 12 Mei, ratusan orang yang mencakup anggota Al Qaida, prajurit, militan lokal pro-militer dan warga sipil tewas.

Ofensif itu didukung oleh pesawat tak berawak AS yang pada hari itu melancarkan dua serangan udara di Yaman timur yang menewaskan 11 terduga anggota Al Qaida.

Pada 6 Mei, serangan udara AS di Yaman timur menewaskan pemimpin Al Qaida Yaman Fahd al-Quso, yang diburu dalam kaitan dengan pemboman mematikan terhadap kapal USS Cole pada 2000.

Serangan pada Oktober 2000 terhadap USS Cole, kapal perusak Angkatan Laut AS, di pelabuhan Aden, Yaman, menewaskan 17 pelaut dan mencederai 40 orang.

Quso tewas dalam serangan dua rudal di dekat rumahnya di Rafadh, sebelah timur Ataq, ibu kota provinsi Shabwa.

Menurut laporan-laporan, pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan lebih dari sepuluh serangan udara di Yaman dalam beberapa bulan terakhir.

Badan Intelijen Pusat AS (CIA) meminta izin untuk melancarkan serangan lebih lanjut pesawat tak berawak di Yaman, meski ada risiko korban mungkin bukan teroris, kata Washington Post pada April.

AS tidak pernah secara resmi mengakui penggunaan pesawat tak berawak terhadap Al Qaida di Yaman, yang dianggap sebagai cabang paling aktif dan mematikan dari jaringan teror global itu dan menjadi pusat perang melawan teror.

Negara-negara Barat, khususnya AS, semakin khawatir atas ancaman ekstrimisme di Yaman, termasuk kegiatan Al Qaida di Semenanjung Arab (AQAP).

AS ingin presiden baru Yaman, yang berkuasa setelah protes terhadap pendahulunya membuat militer negara itu terpecah menjadi kelompok-kelompok yang bertikai, menyatukan angkatan bersenjata dan menggunakan mereka untuk memerangi kelompok militan itu.

Militan melancarkan gelombang serangan sejak mantan Presiden Ali Abdullah Saleh pada Februari menyerahkan kekuasaan kepada wakilnya, Abdrabuh Mansur Hadi, yang telah berjanji menumpas Al Qaida. (M014)

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012

Terkait
Terpopuler