Jambi (ANTARA Kalbar) - Pemerintah Provinsi Jambi melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah akan melakukan hujan buatan untuk mengantisipasi kabut asap akibat kebakaran hutan.
"Rencananya hujan buatan akan kami lakukan Jumat (7/9). Saat ini kami tengah rapat koordinasi bersama tim penanggulangan kebakaran lahan dan hutan untuk menentukan titik yang akan ditabur garam," ujar Kepala BPBD Jambi Zubaidi AR kepada wartawan di Jambi, Kamis.
Menurut dia, ada beberapa tujuan dari upaya hujan buatan tersebut. Pertama, untuk mengatasi kabut asap dan kebakaran hutan di Jambi yang dikhawatirkan mengancam pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Pekanbaru, Riau.
Kedua adalah untuk memenuhi kebutuhan air di sejumlah wilayah Jambi akibat kemarau selama beberapa bulan terakhir.
"Proses hujan buatan ini akan dilakukan tim dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Garamnya juga sudah tiba di Bandara Sultan Thaha Jambi," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, hujan buatan itu merupakan persetujuan pemerintah pusat setelah sebelumnya diusulkan oleh Gubernur Jambi Hasan Basri Agus.
"Jadi anggarannya murni dari pusat. Kami di daerah sebagai fasilitator dan bagian dari pelaksana," kata Zubaidi tanpa menyebut berapa besaran anggaran hujan buatan itu.
Ia menambahkan, ada tiga daerah yang menjadi prioritas hujan buatan itu. Diantaranya adalah Kabupaten Muarojambi, Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat.
"Mengingat tiga daerah ini yang paling banyak titik kebakarannya. Namun daerah mana yang akan dipilih akan dikoordinasikan terlebih dahulu bersama tim terkait," tambah Zubaidi.
Kabupaten Muarojambi, Tanjung Timur dan Tanjung Jabung Barat yang berada dibagian timur Jambi menjadi langganan kebakaran lahan dan hutan karena banyak terdapat kawasan gambut yang mudah terbakar di saat kemarau.
Dari data Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, sedikitnya ada 1.300 hektare kawasan lahan dan hutan terbakar di Jambi.
Seluas 300 hektare di antaranya menyebar di kawasan hutan koservasi seperti Taman Nasional Berbak dan Taman Nasional Bukit Duabelas.
(KR-BS)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Rencananya hujan buatan akan kami lakukan Jumat (7/9). Saat ini kami tengah rapat koordinasi bersama tim penanggulangan kebakaran lahan dan hutan untuk menentukan titik yang akan ditabur garam," ujar Kepala BPBD Jambi Zubaidi AR kepada wartawan di Jambi, Kamis.
Menurut dia, ada beberapa tujuan dari upaya hujan buatan tersebut. Pertama, untuk mengatasi kabut asap dan kebakaran hutan di Jambi yang dikhawatirkan mengancam pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) di Pekanbaru, Riau.
Kedua adalah untuk memenuhi kebutuhan air di sejumlah wilayah Jambi akibat kemarau selama beberapa bulan terakhir.
"Proses hujan buatan ini akan dilakukan tim dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Garamnya juga sudah tiba di Bandara Sultan Thaha Jambi," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, hujan buatan itu merupakan persetujuan pemerintah pusat setelah sebelumnya diusulkan oleh Gubernur Jambi Hasan Basri Agus.
"Jadi anggarannya murni dari pusat. Kami di daerah sebagai fasilitator dan bagian dari pelaksana," kata Zubaidi tanpa menyebut berapa besaran anggaran hujan buatan itu.
Ia menambahkan, ada tiga daerah yang menjadi prioritas hujan buatan itu. Diantaranya adalah Kabupaten Muarojambi, Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat.
"Mengingat tiga daerah ini yang paling banyak titik kebakarannya. Namun daerah mana yang akan dipilih akan dikoordinasikan terlebih dahulu bersama tim terkait," tambah Zubaidi.
Kabupaten Muarojambi, Tanjung Timur dan Tanjung Jabung Barat yang berada dibagian timur Jambi menjadi langganan kebakaran lahan dan hutan karena banyak terdapat kawasan gambut yang mudah terbakar di saat kemarau.
Dari data Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, sedikitnya ada 1.300 hektare kawasan lahan dan hutan terbakar di Jambi.
Seluas 300 hektare di antaranya menyebar di kawasan hutan koservasi seperti Taman Nasional Berbak dan Taman Nasional Bukit Duabelas.
(KR-BS)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012