Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal mengatakan kabut asap yang tampak di Kota Pekanbaru dan sekitar beberapa hari terakhir adalah kabut asap kiriman dan terdampak dari kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan.
"Di Provinsi Jambi dan Sumsel masih terus terjadi kebakaran hutan dan lahan sementara arah angin mengarah ke Riau," kata M Edy Afrizal dalam keterangannya di Pekanbaru, Sabtu.
Ia mengatakan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau saat ini sudah terkendali meskipun sempat terjadi Karhutla dibeberapa titik, namun dapat segera dipadamkan.
Terkait Karhutla di provinsi tetangga tersebut, helikopter water bombing yang sebelumnya berada di Riau juga sudah dikirimkan. Termasuk personil dari Manggala Agni juga sudah dikirim untuk membantu pemadaman di sana.
"Helikopter water bombing yang sebelumnya di Riau juga sudah dikirim ke Sumsel, dan personil dari Manggala Agni. Meskipun Karhutla di Riau terkendali namun pihaknya tetap mengimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar," katanya.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Syarif Kasim II - Pekanbaru Ramlan mengatakan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendapatkan informasi dari pantauan satelit saat ini ada kabut asap di wilayah Sumatera Selatan dan Jambi sehingga arah angin yang mengarah ke Kota Pekanbaru menyebabkan Kota Bertuah diselimuti kabut asap yang cukup tebal.
"Mengingat arah angin dari tenggara ada potensi sebaran asap dari selatan dan tenggara dengan sumber kabut asap berada di wilayah Jambi dan Sumatera Selatan," katanya.
BPBD sebut kabut asap Pekanbaru terdampak karhutla di Jambi dan Sumsel
Minggu, 1 Oktober 2023 14:16 WIB