Jakarta (ANTARA Kalbar) - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menjelaskan, TNI Angkatan Darat (AD) masih melakukan pengkajian terkait rencana pembelian delapan unit helikopter serbu, Apache dari Amerika Serikat.

Di dalam konteks pembangunan kekuatan pokok minimum (Minimum Esensial Force/MEF) memang ada heli serbu yang mau dibeli oleh Angkatan Darat. Heli serbu itu bermacam-macam, ada Apache, Black Hawk dan lainnya," kata Panglima TNI usai membuka Kejuaraan Terjun Payung Militer pertama atau Dewan Olahraga Militer Internasional (Conseil International du Sport Militaire/CISM) dan Kejuaraan Terjun Payung TNI Terbuka 2012 yang diselenggarakan sejak 23 September hingga 30 September 2012 di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu.

Menurut dia, TNI AD sendiri masih mengkaji mana sebenarnya pilihan terbaik bagi mereka, apakah Apache atau Black Hawk.

"Saya serahkan sepenuhnya kepada TNI AD untuk mengkaji dan menentukan pilihannya karena pembinanya Angkatan Darat, penggunanya memang Panglima TNI. Saya hanya melihat konteks dalam penggunaan ketiga matra apakah bisa kita satukan atau tidak. Kalau semuanya memungkinkan, kita akan lakukan bersama-bersama," papar Agus.

Penggunaan helikopter serbu, seperti Apache ini cukup banyak, salah satunya bisa digunakan untuk lawan "insurgency". Jadi, memang kita masih memerlukan helikopter tersebut, ujarnya.

Pemerintah sendiri belum menyiapkan langkah apapun terkait rencana pengadaan helikopter serbu Apache dari Amerika Serikat itu. Bahkan, pemerintah juga belum pernah melakukan pengajuan resmi untuk membeli alat utama sistem senjata (alutsista) tersebut.

(S037)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012