Jakarta (ANTARA Kalbar) - Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan menyatakan lelang melalui cara berciuman menodai acara amal pengumpulan dana bagi korban gempa di Sulawesi Tengah.

Syahganda di Jakarta, Jumat, mengatakan konser "Senandung untuk Negeri" di Jakarta, Rabu (26/9) guna pengumpulan dana bagi korban gemba di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah yang diwarnai lelang ciuman oleh artis Nikita Mirzani dengan pengunjung, juga melecehkan nilai kesusilaan di depan umum.

"Itu jelas aksi porno apalagi banyak penonton ibu-ibu yang menyertai suaminya di acara itu, termasuk anak-anak remaja. Lebih parah lagi, peristiwa memalukan itu kini menjadi sorotan luas melalui pemberitaan media massa di tanah air," katanya.

Syahganda mengatakan setiap acara amal mengandung makna kemanusiaan dan berciri filantrofi (kedermawanan) sehingga tidak pantas disertai adegan mengumbar syahwat antarlawan jenis.

"Itu merusak citra acara amal yang memiliki misi moral luhur. Di tempat penyelenggaran untuk amal mana saja bahkan yang kategorinya internasional, hal merendahkan seperti itu tidak pernah terjadi termasuk oleh artis sekalipun. Karena semua orang menyadari keberadaan acara amal yang harus dihormati dengan mengedepankan empati berupa kedermawanan," ujar Syahganda.

Seandainya pergelaran amal dilakukan secara tertutup, tindakan tidak patut itu pun tak boleh dilakukan, katanya.

Ia merasa aneh, artis Indonesia justru berani merendahkan harkat acara amal, sementara masyarakatnya dikenal menjunjung tinggi aspek moral dalam mewujudkan rasa solidaritas.

"Artis seharusnya tahu bahwa panggung itu dalam konteks amal, bukan ditujukan untuk ekspresi dirinya," kata Syahganda.

Menurut dia, ada etika kuat yang dipegang oleh para pegiat amal agar setiap pengumpulan dana mempertaruhkan sisi etis demi menjaga kewibawaan pelaksanaannya.

Dengan demikian, katanya, ketidakpatutan harus betul-betul dihindari meski dengan alasan membujuk orang supaya berderma.

"Sejauh acaranya ditujukan bagi para korban, maka orang akan tetap tertarik untuk menyumbang apakah dengan uang atau bantuan lainnya. Sebaliknya bila diikuti sesuatu yang tercela, orang mungkin bisa malu untuk berpartisipasi," katanya.

(B009)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012