Jakarta (ANTARA
News) - Gerakan dinamis dapat menstimulasi otak sehingga bekerja lebih
optimal, kata dokter spesialis syaraf dari PacHealth, yang juga dosen
pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Dr. Pukovisa
Prawiroharjo, Sp.S, Kamis.
Dia mengatakan, gerakan yang dinamis dapat memperlancar sirkulasi darah yang merupakan alat transportasi nutrisi dan oksigen menuju otak.
"Gerakan dinamis dapat berupa olahraga seperti joging, berenang, aerobik, atau pun menari," kata Visa usai jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Lantas apa hubungan gerakan dinamis dengan sistem kerja otak? Visa menjelaskan, bahwa kerja otak membutuhkan darah, sementara darah terkait dengan jantung.
Menurut Visa, ini terjadi karena jantung bekerja berdasarkan sinyal dari otak, sementara jantung memberikan aliran darah kepada otak.
"Oleh sebab itu kita harus mengoptimalkan asupan darah menuju otak, salah satu caranya adalah dengan gerakan yang dinamis," kata Visa.
Visa memaparkan, olahraga terbukti dapat meningkatkan cara kerja jantung sehingga sel-sel syaraf pada otak bisa tumbuh dan berkembang.
Bila sel syaraf pada otak tumbuh dan berkembang dengan baik, maka otomatis cara kerja otak juga akan semakin baik.
"Kerja otak yang baik juga mempengaruhi daya kognitif seseorang, maka tak heran biasanya olahragawan punya daya kognitif yang baik," kata Visa.
Visa menambahkan, untuk mendapatkan tubuh bugar dan otak yang cerdas, cukup lakukan gerakan dinamis atau olahraga satu jam setiap hari, minimal tiga kali dalam satu minggu.
"Namun olahraga tidak cukup baik, harus ada stimulasi dengan pola hidup yaitu makanan sehat, untuk bisa mendapatkan kerja otak yang optimal," demikian Visa.
(M048)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
Dia mengatakan, gerakan yang dinamis dapat memperlancar sirkulasi darah yang merupakan alat transportasi nutrisi dan oksigen menuju otak.
"Gerakan dinamis dapat berupa olahraga seperti joging, berenang, aerobik, atau pun menari," kata Visa usai jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Lantas apa hubungan gerakan dinamis dengan sistem kerja otak? Visa menjelaskan, bahwa kerja otak membutuhkan darah, sementara darah terkait dengan jantung.
Menurut Visa, ini terjadi karena jantung bekerja berdasarkan sinyal dari otak, sementara jantung memberikan aliran darah kepada otak.
"Oleh sebab itu kita harus mengoptimalkan asupan darah menuju otak, salah satu caranya adalah dengan gerakan yang dinamis," kata Visa.
Visa memaparkan, olahraga terbukti dapat meningkatkan cara kerja jantung sehingga sel-sel syaraf pada otak bisa tumbuh dan berkembang.
Bila sel syaraf pada otak tumbuh dan berkembang dengan baik, maka otomatis cara kerja otak juga akan semakin baik.
"Kerja otak yang baik juga mempengaruhi daya kognitif seseorang, maka tak heran biasanya olahragawan punya daya kognitif yang baik," kata Visa.
Visa menambahkan, untuk mendapatkan tubuh bugar dan otak yang cerdas, cukup lakukan gerakan dinamis atau olahraga satu jam setiap hari, minimal tiga kali dalam satu minggu.
"Namun olahraga tidak cukup baik, harus ada stimulasi dengan pola hidup yaitu makanan sehat, untuk bisa mendapatkan kerja otak yang optimal," demikian Visa.
(M048)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012