Sungai Raya, Kalbar (ANTARA Kalbar) - Peserta tes CPNS ulang Kabupaten Kubu Raya mengaku bingung dengan penentuan kelulusan yang ditetapkan oleh Kemenpan RB dan BKN.

"Kami merasa banyak kejanggalan dalam penentuan kelulusan ini karena dalam penetapannya sangat membingungkan. Padahal saat pelaksanaan tes tahun 2010, peserta yang lulus hanya berdasarkan pada nilai tertinggi," kata Nurhayati, salah satu peserta tes CPNS Kubu Raya usai melihat pengumuman hasil tes yang dipasang di halaman kantor Bupati Kubu Raya, Rabu.

Dia mengatakan, pada pelaksanaan tes CPNS Kubu Raya tahun 2010, dia lulus dan masuk sepuluh besar. Namun, saat pelaksanaan tes ulang yang dilakukan pada Agustus tahun ini, peserta yang mengambil formasi guru Bahasa Inggris itu tidak lulus.

Nurhayati menyatakan, keheranannya karena berdasarkan urutan nilai dari hasil tes tersebut dia mendapatkan hasil cukup baik. Namun, berdasarkan urutan, dia tidak lulus.

"Padahal nilai yang di bawah saya ada beberapa orang, namun mereka lulus tes. Ini yang membuat saya bingung dan mempertanyakan bagaimana sistem penilaian yang sebenarnya dan apa patokan yang digunakan untuk menentukan kelulusan," tuturnya.

Sementara itu, peserta CPNS lainnya yang tidak ingin menyebutkan namanya juga menyatakan kekecewaannya terhadap sistem penilaian dari tes tersebut.

"Saya benar-benar bingung melihat pengumuman tes ini. Katanya tes ini dilakukan langsung oleh Kemenpan RB dan BKN, kok hasilnya jadi tidak jelas seperti ini," katanya.

Dia dan Nurhayati sudah berusaha untuk mempertanyakan hal tersebut kepada BKD Kubu Raya, namun disebutkannya BKD sendiri tidak bisa memberikan penjelasan karena penilaian tersebut dilakukan langsung oleh pemerintah pusat.

"Yang jelas kami akan tetap menuntut kejelasan. Kami juga masih menaruh harapan besar terhadap keputusan PTUN yang saat ini masih dalam proses karena saat tes tahun 2010 lalu saya dinyatakan lulus dan pada tes ulang ini tidak," katanya.

Dia juga mempertanyakan mengenai jumlah penerimaan pada formasi guru matematika yang dihilangkan. Menurutnya, pada awalnya jumlah formasi yang diterima untuk guru matematika berjumlah 43, namun yang lulus dalam tes kali ini hanya 33 orang.

"Jadi kemana 10 kursi pada formasi guru matematika yang hilang, padahal di bawah 33 orang yang dinyatakan lulus itu masih banyak nilai yang tinggi.. Jadi kami benar-benar dibuat bingung dengan sistem gret ini," katanya.

Salah satu orang tua peserta tes CPNS Kubu Raya, Bujang Hadi menuntut pemerintah pusat bisa memberikan kejelasan terhadap penilaian dalam tes CPNS Kubu Raya itu.

"Anak saya dua yang ikut tes CPNS Kubu Raya ini, yang satu ikut formasi guru TK dan satunya lagi mengambil formasi Farmasi. Yang guru TK tidak lulus demikian dengan yang Farmasi, juga tidak lulus, padahal pada tes 2010 lalu anak saya yang mengambil formasi Farmasi ini lulus," katanya.

Bujang Hadi mengharapkan adanya kejelasan dari sistem penilaian yang dilakukan oleh Kemenpan RB dan BKN karena menurutnya banyak kekeliruan dalam pelaksanaan tes ulang tersebut.

"Dalam hal ini Pemkab Kubu Raya memang hanya sebagai pelaksana namun kita juga meminta agar Pemkab Kubu Raya bisa membantu proses ini agar lebih jelas," katanya.

(pso-171)

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012