Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat berupaya mengambil langkah strategis dalam memastikan ketersediaan pangan demi mengurangi ketergantungan impor beras dengan gerakan tanam padi.
"Melalui gerakan tanam padi kita juga dapat meningkatkan produksi beras sehingga mengurangi ketergantungan terhadap impor beras sekaligus mengurangi risiko kerawanan pangan di masa depan,” ujar Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya, Yusran Anizam di Sungai Kakap, Jumat.
Selain itu gerakan tanam padi dianggap dapat memberikan kesempatan untuk meningkatkan pendapatan petani dan mengurangi angka kemiskinan melalui pemberdayaan petani di secara ekonomi.
Pihaknya juga mengajak semua pihak, untuk saling mendukung, dan bersinergi demi kesuksesan gerakan tanam padi ini. Ia pun berharap ke depannya Kubu Raya tidak hanya swasembada beras tapi juga swasembada pangan lainnya.
“Ketahanan pangan merupakan salah satu pilar utama dalam menjaga kesejahteraan dan keberlanjutan hidup masyarakat,” katanya.
Yusran menambahkan dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, degradasi lahan, dan pertumbuhan populasi, pihaknya perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan ketersediaan pangan untuk generasi saat ini dan yang akan datang.
Adapun luas lahan padi Kabupaten Kubu Raya pada Juli 2018 mencapai 17.000 hektare, dan potensi tanam 13.792 hektare dan 2023 luas tanam mencapai sekitar 21.000 hektare.
Dengan demikian Kubu Raya merupakan satu di antara kabupaten yang memiliki potensi lahan pertanian cukup besar, sehingga pertanian menjadi ikon. Untuk itu pihaknya terus melakukan upaya pembinaan dan penyuluhan pada masyarakat, dengan harapan semakin meningkatkan produksi.
Baca juga: Program bantuan beras dilanjutkan hingga Desember