Jakarta (ANTARA Kalbar) - Bank Indonesia mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini sebesar 6,3 persen akan menjadi nomer dua tertinggi di dunia setelah China 7,8 persen.
"Dibanding negara-negara lain di dunia, pertumbuhan kita nomer dua setelah China," kata Direktur Eksekutif Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, Bank Indonesia meyakini pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini masih cukup baik dan mencapai 6,3 persen, meski lebih rendah dibanding perkiraan sebelumnya 6,4 persen.
Sebelumnya, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan tumbuh antara 6,1 - 6,5 persen dengan kemungkinan utama di level 6,3 persen. Sementara untuk tahun 2013, pertumbuhan ekonomi diperkirakan antara 6,3 - 6,7 persen dengan kemungkinan di 6,5 persen.
Sementara pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan melambat pada tahun ini dari 3,2 persen menjadi 3,1 persen, sedangkan di 2013 turun dari 3,5 persen menjadi 3,4 persen.
Pelambatan ekonomi Indonesia dari 6,4 persen menjadi 6,3 persen, menurut Perry lebih karena dampak krisis ekonomi dunia yang mulai mempengaruhi sisi ekspor perekonomian Indonesia.
Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih banyak ditopang kuatnya konsumsi rumah tangga yang diperkirakan tumbuh 5,1 persen pada kwartal III 2012, sementara investasi tumbuh 10,9 persen.
Pertumbuhan investasi ini turun dibanding perkiraan semula 12 persen, karena dampak dari menurunnya sektor investasi yang berorientasi ekspor.
(D012)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Dibanding negara-negara lain di dunia, pertumbuhan kita nomer dua setelah China," kata Direktur Eksekutif Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, Bank Indonesia meyakini pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini masih cukup baik dan mencapai 6,3 persen, meski lebih rendah dibanding perkiraan sebelumnya 6,4 persen.
Sebelumnya, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan tumbuh antara 6,1 - 6,5 persen dengan kemungkinan utama di level 6,3 persen. Sementara untuk tahun 2013, pertumbuhan ekonomi diperkirakan antara 6,3 - 6,7 persen dengan kemungkinan di 6,5 persen.
Sementara pertumbuhan ekonomi dunia diperkirakan melambat pada tahun ini dari 3,2 persen menjadi 3,1 persen, sedangkan di 2013 turun dari 3,5 persen menjadi 3,4 persen.
Pelambatan ekonomi Indonesia dari 6,4 persen menjadi 6,3 persen, menurut Perry lebih karena dampak krisis ekonomi dunia yang mulai mempengaruhi sisi ekspor perekonomian Indonesia.
Masih tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih banyak ditopang kuatnya konsumsi rumah tangga yang diperkirakan tumbuh 5,1 persen pada kwartal III 2012, sementara investasi tumbuh 10,9 persen.
Pertumbuhan investasi ini turun dibanding perkiraan semula 12 persen, karena dampak dari menurunnya sektor investasi yang berorientasi ekspor.
(D012)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012