Pontianak (ANTARA Kalbar) - Wali Kota Pontianak Sutarmidji menargetkan, pembangunan jalan layang untuk mengatasi kemacetan di perempatan Jalan Tanjungpura, Imam Bonjol, Pahlawan menuju Jembatan Kapuas I, tiga tahun lagi sudah terwujud.
"Mudah-mudahan pembangunan jalan layang dalam mengatasi kemacetan sudah bisa diwujudkan, tiga tahun ke depan" kata Sutarmidji di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan, Pemerintah Kota Pontianak sudah membuat kajian pembangunan jalan layang tersebut, dan akan diajukan pada musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) nasional.
"Sudah selayaknya Kota Pontianak memiliki fasilitas jalan layang dalam mengatasi kemacetan pada perempatan tertentu," ungkapnya.
Sebelumnya, Masdar (38) salah seorang warga Kecamatan Pontianak Utara menyatakan, sudah saatnya Pemkot dan Pemerintah Provinsi Kalbar membangun jalan layang di perempatan menuju Jembatan Kapuas I, agar tidak lagi terjadi kemacetan, mengingat kemacetan di perempatan itu sudah luar biasa panjang dan tidak mengenal waktu lagi.
Menurut dia, dengan dibangunnya jalan layang, maka antrean kendaraan dari arah Jembatan Kapuas I dan menuju jembatan itu, tidak perlu lagi terjadi karena kendaraan tidak lagi perlu berhenti pada perempatan yang jaraknya sekitar 300 meter dari jembatan penghubung itu.
"Akibat tidak tersedianya jalan alternatif, seperti jalan layang, sehingga sering terjadi antrean panjang, hingga di atas Jembatan Kapuas I, sehingga rawan bagi pengguna jalan, kalau tiba-tiba jembatan itu ambruk," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan, pihaknya sudah mengusulkan terkait pembangunan jalan layang itu, tetapi belum juga ditanggapi oleh pusat.
"Kalau menggunakan APBD Pemkot Pontianak tidak akan cukup, untuk membangun jalan layang sepanjang sekitar 600 meter dengan perkiraan biaya sebesar Rp200 miliar," ujarnya.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Mudah-mudahan pembangunan jalan layang dalam mengatasi kemacetan sudah bisa diwujudkan, tiga tahun ke depan" kata Sutarmidji di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan, Pemerintah Kota Pontianak sudah membuat kajian pembangunan jalan layang tersebut, dan akan diajukan pada musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) nasional.
"Sudah selayaknya Kota Pontianak memiliki fasilitas jalan layang dalam mengatasi kemacetan pada perempatan tertentu," ungkapnya.
Sebelumnya, Masdar (38) salah seorang warga Kecamatan Pontianak Utara menyatakan, sudah saatnya Pemkot dan Pemerintah Provinsi Kalbar membangun jalan layang di perempatan menuju Jembatan Kapuas I, agar tidak lagi terjadi kemacetan, mengingat kemacetan di perempatan itu sudah luar biasa panjang dan tidak mengenal waktu lagi.
Menurut dia, dengan dibangunnya jalan layang, maka antrean kendaraan dari arah Jembatan Kapuas I dan menuju jembatan itu, tidak perlu lagi terjadi karena kendaraan tidak lagi perlu berhenti pada perempatan yang jaraknya sekitar 300 meter dari jembatan penghubung itu.
"Akibat tidak tersedianya jalan alternatif, seperti jalan layang, sehingga sering terjadi antrean panjang, hingga di atas Jembatan Kapuas I, sehingga rawan bagi pengguna jalan, kalau tiba-tiba jembatan itu ambruk," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menyatakan, pihaknya sudah mengusulkan terkait pembangunan jalan layang itu, tetapi belum juga ditanggapi oleh pusat.
"Kalau menggunakan APBD Pemkot Pontianak tidak akan cukup, untuk membangun jalan layang sepanjang sekitar 600 meter dengan perkiraan biaya sebesar Rp200 miliar," ujarnya.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012