Pontianak (ANTARA Kalbar) - Beberapa kawasan perairan laut Kalimantan Barat berpotensi terjadi gelombang 1,5 meter hingga 3,0 meter dalam tiga hari ke depan.
"Dari delapan kawasan perairan di Kalbar, lima kawasan di antaranya berpotensi terjadi gelombang 1,5 meter hingga 3,0 meter dalam tiga hari ke depan," kata Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Balai Besar Wilayah II Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak Prada Wellyantama, Senin.
Menurut data BMKG Balai Besar Wilayah II Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, lima perairan yang berpotensi terjadi gelombang tinggi 1,5 meter hingga 3,0 meter, sejak Senin (22/10) hingga Kamis (25/10) , yakni perairan China Selatan utara Natuna, Kepulauan Natuna, Laut Natuna, Kepulauan Anabas, dan Sambas, sehingga berbahaya untuk pelayanan menggunakan kapal tongkang dan kapal nelayan ukuran kecil.
Sementara, untuk kawasan perairan Pontianak, Karimata, dan Ketapang, ketinggian gelombangnya rata-rata dibawah 1,0 meter atau aman bagi pelayaran kapal motor kecil dan sedang, kata Prada.
Prada mengimbau para nelayan dan pengguna transportasi laut untuk berhati-hati ketika akan turun ke laut, karena dalam sepekan terakhir cuaca di Kalbar umumnya sedang tidak baik (hujan yang disertai angin kencang).
"Sebaiknya, para nelayan melihat cuaca saat akan turun ke laut, karena hujan yang disertai angin kencang biasanya bisa menimbulkan gelombang yang besar," ujarnya.
Data BMKG Balai Besar Wilayah II Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, mencatat ketinggian gelombang dua meter berbahaya untuk pelayaran kapal tongkang dan kapal nelayan.
Ketinggian gelombang tiga meter berbahaya untuk pelayaran kapal tongkang, nelayan, tugboat, kapal roro, feri, sedangkan untuk ketinggian gelombang empat hingga lima meter atau lebih, sangat berbahaya untuk semua jenis kapal.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Dari delapan kawasan perairan di Kalbar, lima kawasan di antaranya berpotensi terjadi gelombang 1,5 meter hingga 3,0 meter dalam tiga hari ke depan," kata Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Balai Besar Wilayah II Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak Prada Wellyantama, Senin.
Menurut data BMKG Balai Besar Wilayah II Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, lima perairan yang berpotensi terjadi gelombang tinggi 1,5 meter hingga 3,0 meter, sejak Senin (22/10) hingga Kamis (25/10) , yakni perairan China Selatan utara Natuna, Kepulauan Natuna, Laut Natuna, Kepulauan Anabas, dan Sambas, sehingga berbahaya untuk pelayanan menggunakan kapal tongkang dan kapal nelayan ukuran kecil.
Sementara, untuk kawasan perairan Pontianak, Karimata, dan Ketapang, ketinggian gelombangnya rata-rata dibawah 1,0 meter atau aman bagi pelayaran kapal motor kecil dan sedang, kata Prada.
Prada mengimbau para nelayan dan pengguna transportasi laut untuk berhati-hati ketika akan turun ke laut, karena dalam sepekan terakhir cuaca di Kalbar umumnya sedang tidak baik (hujan yang disertai angin kencang).
"Sebaiknya, para nelayan melihat cuaca saat akan turun ke laut, karena hujan yang disertai angin kencang biasanya bisa menimbulkan gelombang yang besar," ujarnya.
Data BMKG Balai Besar Wilayah II Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak, mencatat ketinggian gelombang dua meter berbahaya untuk pelayaran kapal tongkang dan kapal nelayan.
Ketinggian gelombang tiga meter berbahaya untuk pelayaran kapal tongkang, nelayan, tugboat, kapal roro, feri, sedangkan untuk ketinggian gelombang empat hingga lima meter atau lebih, sangat berbahaya untuk semua jenis kapal.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012