Pontianak (ANTARA Kalbar) - Kota Pontianak, Kalimantan Barat, menjadi
tuan rumah pemutaran film sains hasil kerja sama Goethe-Institut, WWF
Indonesia, dan panitia lokal Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Pontianak
pada 6 - 7 November.
Ketua AJI Pontianak Donatus Budiono di Pontianak, Jumat, mengatakan, pemutaran film itu akan menyatukan acara pendidikan dan ilmu pengetahuan dengan media film.
"Ada selusin film sains bertema kelautan (marine) yang akan diputar selama dua hari," kata dia.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Pontianak Mulyadi sudah memberikan izin pelaksanaan pemutaran film yang akan digelar di Perpustakaan Provinsi Kalbar itu.
Pihaknya akan mengundang sekolah-sekolah untuk berpartisipasi dalam acara tersebut.
"Pemutaran film-film ini sendiri bertujuan untuk mengenalkan kecintaan lingkungan pada anak-anak," kata dia.
Film, lanjut dia, medium yang sangat kuat dalam memberikan sebuah kampanye secara efektif.
Film yang diputar itu antaralain, "A Song For Tukik" (Lagu untuk Tukik), "My Dear Little Planet" (Planet Mungil Yang Kusayang), dan "Science Kids" (Anak-Anak Sains).
Film Song For Tukik berlatar di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Film yang disutradarai Kamila Andini ini tak hanya. mengabadikan keindahan panorama bawah laut Wakatobi, tapi juga menampilkan habitat penyu serta program adopsi penyu yang telah diterapkan di Pulau Randuma, Wakatobi.
Sementara My Dear Little Planet adalah sebuah kisah dalam bentuk animasi dengan musik yang mengungkapkan isu ekologi dan lingkungan hidup dari sudut puitik. Sejumlah pertanyaan diajukan dalam film besutan sutradara Perancis ini seperti darimana asalnya laut? Apa yang terjadi pada air ketika hujan?
Sedangkan Science Kids bercerita tentang sosok Harvey, si burung bijaksana, yang sedang mendorong anak-anak sains untuk mengungkapkan kepercayaan dan praktik takhayul yang dilakukan oleh Pando, si Panda tukang sihir yang terkenal suka memaksa penduduk desa untuk percaya pada penduduk desa.
(T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
Ketua AJI Pontianak Donatus Budiono di Pontianak, Jumat, mengatakan, pemutaran film itu akan menyatukan acara pendidikan dan ilmu pengetahuan dengan media film.
"Ada selusin film sains bertema kelautan (marine) yang akan diputar selama dua hari," kata dia.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Pontianak Mulyadi sudah memberikan izin pelaksanaan pemutaran film yang akan digelar di Perpustakaan Provinsi Kalbar itu.
Pihaknya akan mengundang sekolah-sekolah untuk berpartisipasi dalam acara tersebut.
"Pemutaran film-film ini sendiri bertujuan untuk mengenalkan kecintaan lingkungan pada anak-anak," kata dia.
Film, lanjut dia, medium yang sangat kuat dalam memberikan sebuah kampanye secara efektif.
Film yang diputar itu antaralain, "A Song For Tukik" (Lagu untuk Tukik), "My Dear Little Planet" (Planet Mungil Yang Kusayang), dan "Science Kids" (Anak-Anak Sains).
Film Song For Tukik berlatar di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Film yang disutradarai Kamila Andini ini tak hanya. mengabadikan keindahan panorama bawah laut Wakatobi, tapi juga menampilkan habitat penyu serta program adopsi penyu yang telah diterapkan di Pulau Randuma, Wakatobi.
Sementara My Dear Little Planet adalah sebuah kisah dalam bentuk animasi dengan musik yang mengungkapkan isu ekologi dan lingkungan hidup dari sudut puitik. Sejumlah pertanyaan diajukan dalam film besutan sutradara Perancis ini seperti darimana asalnya laut? Apa yang terjadi pada air ketika hujan?
Sedangkan Science Kids bercerita tentang sosok Harvey, si burung bijaksana, yang sedang mendorong anak-anak sains untuk mengungkapkan kepercayaan dan praktik takhayul yang dilakukan oleh Pando, si Panda tukang sihir yang terkenal suka memaksa penduduk desa untuk percaya pada penduduk desa.
(T011)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012