Pontianak (ANTARA Kalbar) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari Provinsi Kalimantan Barat, Ishaq Saleh menilai pengamanan di daerah perbatasan masih lemah, sehingga memudahkan barang ilegal masuk.

"Termasuk narkoba. Contohnya sabu-sabu seberat 28 kilogram masuk dari Malaysia, ini sangat berbahaya," kata Ishaq Saleh saat dihubungi dari Pontianak, Jumat.

Ia mengatakan saat ini Kalbar juga sudah dijadikan pasar oleh sindikat narkoba. "Jika sudah dijadikan sebagai pasar, berarti penggunanya juga banyak," kata Ishaq Saleh yang menggantikan Sri Kadarwati.

Namun, lanjut dia, tidak menutup kemungkinan pula Kalbar dijadikan tempat perantara untuk mengekspor barang haram tersebut.

Ia mengingatkan kondisi geografis dan ekonomi membuat Kalbar menjadi pasar yang menguntungkan.

"Yang jelas, pengawasan yang ada di Pos Lintas Batas masih lemah sehingga beberapa waktu lalu barang-barang kedaluarsa juga bisa lolos," katanya.

Ia mengajak semua pihak meningkatkan kewaspadaan. Mulai dari aparat keamanan seperti TNI, Polri, Bea Cukai dan BNNP serta masyarakat dan pihak swasta sehingga peredaran narkoba dan barang ilegal lain dapat ditekan seminimal mungkin.

Selain itu, orang tua juga harus waspada dan terus mengontrol anak supaya jangan terjerumus pengaruh narkoba.

"Anak harus dibekali ilmu agama, supaya mereka tidak mudah terpengaruh pada pergaulan bebas dan narkoba. Apalagi awalnya remaja terjebak karena coba-coba," ujar Ishaq Saleh.

(T011)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012