Jakarta (ANTARA Kalbar) - Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryanti, mengatakan sastra akan masuk ke dalam kurikulum dan diajarkan di sekolah-sekolah.
"Bagi generasi muda, sastra itu sangat penting. Sesuai dengan apa yang disampaikan Ki Hajar Dewantara, tidak hanya olah nalar atau pikir saja yang diajarkan di sekolah. Tapi juga olah cipta dan rasa," ujar Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan (Wamendikbud) usai acara konferensi pers di Jakarta, Senin.
Untuk itu, lanjut dia, penting untuk ditanamkan kepada anak sejak usia dini. Saat ini pihak Kemendikbud melakukan penyusunan kurikulum dengan melibatkan para sastrawan seperti Goenawan Mohammad.
"Kami juga melakukan identifikasi buku-buku seni untuk anak-anak."
Peran guru, lanjut Wiendu, sangat sentral dan ke depannya akan dilakukan peningkatan kapasitas dan kualitas.
Sastrawan Indonesia, Radhar Panca Dahana, mengatakan terdapat tiga hal pokok yang perlu diperhatikan dalam pengajaran sastra di sekolah seperti membaca, bercerita dan menulis.
"Guru Bahasa Indonesia perlu ditingkatkan kualitasnya," kata Radhar.
Selain itu, lanjut Radhar, para sastrawan perlu dihadirkan di sekolah-sekolah untuk memacu semangat siswa dalam mempelajari sastra.
Kemendikbud bekerja sama dengan Bale Sastra Indonesia juga menyelenggarakan Temu Sastra Indonesia di Galeri Nasional, Jakarta, Rabu (21/11). Acara itu juga melibatkan para guru, sastrawan, generasi muda, dan tokoh masyarakat.
(I025)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Bagi generasi muda, sastra itu sangat penting. Sesuai dengan apa yang disampaikan Ki Hajar Dewantara, tidak hanya olah nalar atau pikir saja yang diajarkan di sekolah. Tapi juga olah cipta dan rasa," ujar Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kebudayaan (Wamendikbud) usai acara konferensi pers di Jakarta, Senin.
Untuk itu, lanjut dia, penting untuk ditanamkan kepada anak sejak usia dini. Saat ini pihak Kemendikbud melakukan penyusunan kurikulum dengan melibatkan para sastrawan seperti Goenawan Mohammad.
"Kami juga melakukan identifikasi buku-buku seni untuk anak-anak."
Peran guru, lanjut Wiendu, sangat sentral dan ke depannya akan dilakukan peningkatan kapasitas dan kualitas.
Sastrawan Indonesia, Radhar Panca Dahana, mengatakan terdapat tiga hal pokok yang perlu diperhatikan dalam pengajaran sastra di sekolah seperti membaca, bercerita dan menulis.
"Guru Bahasa Indonesia perlu ditingkatkan kualitasnya," kata Radhar.
Selain itu, lanjut Radhar, para sastrawan perlu dihadirkan di sekolah-sekolah untuk memacu semangat siswa dalam mempelajari sastra.
Kemendikbud bekerja sama dengan Bale Sastra Indonesia juga menyelenggarakan Temu Sastra Indonesia di Galeri Nasional, Jakarta, Rabu (21/11). Acara itu juga melibatkan para guru, sastrawan, generasi muda, dan tokoh masyarakat.
(I025)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012