Pontianak (ANTARA Kalbar) - Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan (Distankanak) Kabupaten Sanggau, akan membuat Rumah Pemotongan Hewan (RPH) baru, untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat, megingat RTH yang ada saat ini tidak bisa difungsikan sebagaimana mestinya.
"Untuk membuat RPH itu, saat ini kita masih mencari lokasi yang pas. Sebelumnya, Sanggau memiliki RPH yang berada di Semboja, namun, kondisi RPH tidak bisa digunakan dengan maksimal," kata Kepala Distanak Sanggau, John Hendri, Sabtu.
Dia mengatakan, keberadaan RPH yang lama saat ini tidak bisa lagi digunakan karena pemukiman rumah warga dan perkantoran yang sudah mulai ramai di lokasi tersebut. Terlebih untuk kondisi tempat untuk pembuangan limbah juga sepertinya tidak memungkinkan.
Bahkan jauhnya lokasi RPH dengan pusat penjualan maupun lokasi beternak warga. Kendala seperti inilah yang dikeluhkan para peternak, karena mereka membutuhkan biaya yang besar hanya untuk melakukan pemotongan hewan ternak mereka.
"Sementara RPH yang ada tidak difungsikan lagi karena banyak kendala. Kita berencana membangun RPH baru, tapi lokasinya masih dicari. Kalau yang ada saat ini, kondisinya tidak bisa difungsikan lagi karena di sekitar lokasi RPH itu sudah banyak berkembang pemukiman dan kantor, selain faktor pembuangan limbah dan transportasi," tuturnya.
John menambahkan, RPH itu sangat penting untuk menjamin kesehatan daging untuk dikonsumsi. Untuk sejauh ini, pihaknya masih mempercayakan pemotongan hewan kepada para peternak binaan atau peternak perorangan yang ada di dalam Kota Sanggau dan selama ini berjalan dengan lancar.
"Semuanya berjalan dengan lancar dan tidak ada masalah, hanya saja biasanya persoalan limbah. Limbah dan kondisi tempat pemotongan yang masih kita evaluasi, karena kta inginkan ke depan persoalan limbah tidak lagi menjadi kendala di lapangan, makanya kita mempersiapkan terlebih dulu sebelum nanti kita melakukan pembangunan RPH baru," katanya.
John Hendri pun mengatakan, jika ada lokasi yang tepat dan strategis, maka akan segera dianggarkan untuk pembangunan RPH di Sanggau.
Untuk biaya pembangunan RPH standar membutuhkan sekurangnya Rp700 juta," katanya.
Jumlah tersebut hanya untuk fisik bangunan, selain tanah dan fasilitas lainnya. Bangunan RPH standar terdiri dari tiga yakni ruang tempat pemotongan, tempat peristirahatan, dan tempat pelayuan daging sebelum dijual.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012
"Untuk membuat RPH itu, saat ini kita masih mencari lokasi yang pas. Sebelumnya, Sanggau memiliki RPH yang berada di Semboja, namun, kondisi RPH tidak bisa digunakan dengan maksimal," kata Kepala Distanak Sanggau, John Hendri, Sabtu.
Dia mengatakan, keberadaan RPH yang lama saat ini tidak bisa lagi digunakan karena pemukiman rumah warga dan perkantoran yang sudah mulai ramai di lokasi tersebut. Terlebih untuk kondisi tempat untuk pembuangan limbah juga sepertinya tidak memungkinkan.
Bahkan jauhnya lokasi RPH dengan pusat penjualan maupun lokasi beternak warga. Kendala seperti inilah yang dikeluhkan para peternak, karena mereka membutuhkan biaya yang besar hanya untuk melakukan pemotongan hewan ternak mereka.
"Sementara RPH yang ada tidak difungsikan lagi karena banyak kendala. Kita berencana membangun RPH baru, tapi lokasinya masih dicari. Kalau yang ada saat ini, kondisinya tidak bisa difungsikan lagi karena di sekitar lokasi RPH itu sudah banyak berkembang pemukiman dan kantor, selain faktor pembuangan limbah dan transportasi," tuturnya.
John menambahkan, RPH itu sangat penting untuk menjamin kesehatan daging untuk dikonsumsi. Untuk sejauh ini, pihaknya masih mempercayakan pemotongan hewan kepada para peternak binaan atau peternak perorangan yang ada di dalam Kota Sanggau dan selama ini berjalan dengan lancar.
"Semuanya berjalan dengan lancar dan tidak ada masalah, hanya saja biasanya persoalan limbah. Limbah dan kondisi tempat pemotongan yang masih kita evaluasi, karena kta inginkan ke depan persoalan limbah tidak lagi menjadi kendala di lapangan, makanya kita mempersiapkan terlebih dulu sebelum nanti kita melakukan pembangunan RPH baru," katanya.
John Hendri pun mengatakan, jika ada lokasi yang tepat dan strategis, maka akan segera dianggarkan untuk pembangunan RPH di Sanggau.
Untuk biaya pembangunan RPH standar membutuhkan sekurangnya Rp700 juta," katanya.
Jumlah tersebut hanya untuk fisik bangunan, selain tanah dan fasilitas lainnya. Bangunan RPH standar terdiri dari tiga yakni ruang tempat pemotongan, tempat peristirahatan, dan tempat pelayuan daging sebelum dijual.
(pso-171)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012