Pontianak (ANTARA Kalbar) - Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Zulkarnaen Siregar mengaku siap "menantang" incumbent, Sutarmidji, dalam Pemilihan Wali Kota Pontianak yang akan digelar pada September mendatang.

"Pontianak masih perlu berbenah, masih banyak pelayanan publik yang belum terlaksana," kata Zulkarnaen Siregar di Pontianak, Senin.

Ia mencontohkan, pelayanan air bersih belum menjangkau semua lapisan masyarakat di Kota Pontianak. Masyarakat miskin sulit mendapat air bersih dari PDAM Kota Pontianak.

Kemudian, infrastruktur jalan di daerah pinggiran Kota Pontianak masih buruk. "Jalan di beton, tetapi malah menimbulkan banjir di sekitar jalan. Masyarakat yang menderita," ujar Zulkarnaen Siregar, dari Fraksi Partai Golkar daerah pemilihan Kota Pontianak itu.

Selain itu, beasiswa pendidikan untuk siswa tidak mampu juga tidak jelas pembagian dan peruntukannya.

Ia juga menilai pelayanan kesehatan belum berjalan baik meski ditopang dana berlimpah dari anggaran pemerintah.

"Program bedah rumah, juga tidak serius. Kalau setiap rumah dapat Rp6 juta, kemudian rumah sudah dibongkar, siapa yang membiayai tukangnya? Sementara pemilik rumah dari kalangan tidak mampu," kata Zulkarnaen yang mengaku lahir dan besar di Pontianak itu.

Padahal, lanjut dia, kalau serius, untuk membenahi rumah cukup membutuhkan anggaran sekitar Rp50 juta.

Ia yakin, kalau maju dan terpilih menjadi wali kota, Pontianak akan semakin maju. Masyarakat miskin pun akan mendapat pelayanan yang lebih baik.

"Air bersih dari PDAM Pontianak, masyarakat miskin tidak perlu membayar untuk pasang jaringan baru," kata dia.

Di bidang kesehatan, ia bertekad akan menggratiskan pelayanan untuk orang miskin. Mulai dari pendaftaran, pemeriksaan, pemberian obat, hingga pengobatan ke luar Kalbar seperti Jakarta.

Mengenai dukungan partai, ia akan mengikuti prosedur yang berlaku di Partai Golkar. "Survei akan mempengaruhi dukungan partai. Siapapun yang nantinya didukung Golkar, siap didukung," ujar dia.

T011


Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013