Nunukan (ANTARA Kalbar) - Sebanyak 58 prajurit TNI AD Batalion 407 Padmakusuma yang saat
ini bertugas menjaga wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten
Nunukan dan Malinau Kalimantan Timur mengajar pada sejumlah sekolah.
Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Dansatgas Pamtas) Batalion 407 Padmakusuma, Mayor Inf Ari Aryanto di Nunukan, Senin menjelaskan, 58 personil tersebut sebelumnya telah diberikan pemahaman dan pembekalan mengajar bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah.
Pembekalan tersebut dimaksudkan agar setelah ditugaskan mengajar di wilayah perbatasan selama menjalankan tugas menjaga perbatasan tidak mengalami grogi dan memahami sistem proses belajar mengajar (PBM), katanya.
Ia mengatakan, ke 58 prajurit TNI AD yang dipersiapkan untuk mengajar itu telah mendapatkan sertifikasi sebelum berangkat menjaga perbatasan dari 29 pos yang tersebar di Kabupaten Nunukan sampai Kabupaten Malinau.
Ari Aryanto menambahkan, setiap pos sebanyak dua orang prajurit yang diberikan pembekalan yang dipersiapkan untuk mengajar di seluruh sekolah-sekolah yang berada di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.
"Mengajar merupakan salah satu bagian daripada tugas TNI yang bertugas di wilayah perbatasan yakni ikut bertanggungjawab mencerdaskan masyarakat dan bangsa," katanya.
Ia menegaskan, bentuk komitmen prajurit TNI AD khususnya dari Batalion 407 Padmakusuma dalam rangka memajukan pendidikan terhadap anak-anak di wilayah perbatasan, seperti di SD Filial Perum Desa Tabur Lestari Kecamatan Seimenggaris Kabupaten Nunukan selain mengajar juga merehabilitasi ruangan belajar bekerjasama dengan masyarakat setempat.
Di sekolah ini, ruangan belajar yang dipergunakan kondisinya sangat memprihatinkan karena ruangan belajar berada di kolong rumah warga dengan berdinding papan dan satu kelas dibagi dua untuk dua kelas.
Di SD Filial Perum ini, Ari Aryanto menyatakan sebanyak dua prajurit Satgas Pamtas yang ditugaskan mengajar setiap hari selama enam hari seminggu. Keberadaan prajurit TNI mengajar di sekolah bukan berarti menjadi tenaga inti dan mengharapkan imbalan tetapi hanya membantu tenaga guru yang ada di sekolah itu dan benar-benar dilakukan secara gratis.
Ia menambahkan, ke 58 prajurit TNI Satgas Pamtas saat ini sangat aktif dan rutin menjalankan tugas mengajar pada sekolah yang berada di sekitar wilayah perbatasan.
(ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Dansatgas Pamtas) Batalion 407 Padmakusuma, Mayor Inf Ari Aryanto di Nunukan, Senin menjelaskan, 58 personil tersebut sebelumnya telah diberikan pemahaman dan pembekalan mengajar bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi Jawa Tengah.
Pembekalan tersebut dimaksudkan agar setelah ditugaskan mengajar di wilayah perbatasan selama menjalankan tugas menjaga perbatasan tidak mengalami grogi dan memahami sistem proses belajar mengajar (PBM), katanya.
Ia mengatakan, ke 58 prajurit TNI AD yang dipersiapkan untuk mengajar itu telah mendapatkan sertifikasi sebelum berangkat menjaga perbatasan dari 29 pos yang tersebar di Kabupaten Nunukan sampai Kabupaten Malinau.
Ari Aryanto menambahkan, setiap pos sebanyak dua orang prajurit yang diberikan pembekalan yang dipersiapkan untuk mengajar di seluruh sekolah-sekolah yang berada di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.
"Mengajar merupakan salah satu bagian daripada tugas TNI yang bertugas di wilayah perbatasan yakni ikut bertanggungjawab mencerdaskan masyarakat dan bangsa," katanya.
Ia menegaskan, bentuk komitmen prajurit TNI AD khususnya dari Batalion 407 Padmakusuma dalam rangka memajukan pendidikan terhadap anak-anak di wilayah perbatasan, seperti di SD Filial Perum Desa Tabur Lestari Kecamatan Seimenggaris Kabupaten Nunukan selain mengajar juga merehabilitasi ruangan belajar bekerjasama dengan masyarakat setempat.
Di sekolah ini, ruangan belajar yang dipergunakan kondisinya sangat memprihatinkan karena ruangan belajar berada di kolong rumah warga dengan berdinding papan dan satu kelas dibagi dua untuk dua kelas.
Di SD Filial Perum ini, Ari Aryanto menyatakan sebanyak dua prajurit Satgas Pamtas yang ditugaskan mengajar setiap hari selama enam hari seminggu. Keberadaan prajurit TNI mengajar di sekolah bukan berarti menjadi tenaga inti dan mengharapkan imbalan tetapi hanya membantu tenaga guru yang ada di sekolah itu dan benar-benar dilakukan secara gratis.
Ia menambahkan, ke 58 prajurit TNI Satgas Pamtas saat ini sangat aktif dan rutin menjalankan tugas mengajar pada sekolah yang berada di sekitar wilayah perbatasan.
(ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013