Pontianak (ANTARA Kalbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Barat akan menyiapkan peta rawan bencana yang spesifik dan komprehensif dengan 14 kabupaten dan kota di provinsi itu.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalbar Syawal Bondoreso saat dihubungi di Pontianak, Jumat mengatakan peta daerah rawan bencana yang ada sifatnya masih parsial.
"Yang sudah memiliki peta rawan bencana, secara detil, baru Kota Singkawang," ujarnya.
Peta rawan bencana yang akan dibuat secara detil itu diantaranya meliputi ancaman banjir, tanah longsor, dan kekeringan di suatu daerah.
Ia melanjutkan, kalau peta tersebut sudah dimiliki secara detil, maka akan mempermudah dalam menganalisa suatu bencana.
"Karena sudah terpetakan sebelumnya," kata dia.
Ia menambahkan, selain itu, akan mempermudah pengambil kebijakan dalam mengambil keputusan terkait antisipasi bencana di masa mendatang.
Ia dalam waktu dekat juga akan mengundang pihak kabupaten dan kota yang menangani masalah bencana untuk menyiapkan rencana aksi daerah pengurangan risiko bencana.
"Ada tiga hal terkait penangan bencana," ujar Syawal Bondoreso.
Pertama, pra bencana atau untuk mengantisipasi terjadinya bencana. Kedua, kedaruratan, yakni untuk penanganan saat kejadian. Ketiga, pascabencana, berupa kegiatan yang harus dilakukan berupa rekonstruksi dan rehabilitasi. ***4***
(T.T011/B/M026/M026) 18-01-2013 17:54:47
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalbar Syawal Bondoreso saat dihubungi di Pontianak, Jumat mengatakan peta daerah rawan bencana yang ada sifatnya masih parsial.
"Yang sudah memiliki peta rawan bencana, secara detil, baru Kota Singkawang," ujarnya.
Peta rawan bencana yang akan dibuat secara detil itu diantaranya meliputi ancaman banjir, tanah longsor, dan kekeringan di suatu daerah.
Ia melanjutkan, kalau peta tersebut sudah dimiliki secara detil, maka akan mempermudah dalam menganalisa suatu bencana.
"Karena sudah terpetakan sebelumnya," kata dia.
Ia menambahkan, selain itu, akan mempermudah pengambil kebijakan dalam mengambil keputusan terkait antisipasi bencana di masa mendatang.
Ia dalam waktu dekat juga akan mengundang pihak kabupaten dan kota yang menangani masalah bencana untuk menyiapkan rencana aksi daerah pengurangan risiko bencana.
"Ada tiga hal terkait penangan bencana," ujar Syawal Bondoreso.
Pertama, pra bencana atau untuk mengantisipasi terjadinya bencana. Kedua, kedaruratan, yakni untuk penanganan saat kejadian. Ketiga, pascabencana, berupa kegiatan yang harus dilakukan berupa rekonstruksi dan rehabilitasi. ***4***
(T.T011/B/M026/M026) 18-01-2013 17:54:47
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013