Jakarta (ANTARA Kalbar) - Pemerintah akan memprioritaskan kebijakan untuk pengelolaan inflasi antara lain dengan menjaga stabilitas ketersediaan bahan pangan dan kebutuhan pokok sehingga harganya tidak fluktuatif.
"Kita harus pastikan bisa mengelola inflasi terutama stabilitas (ketersediaan dan harga-red) bahan pangan dan bahan pokok lainnya," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka Rapat Kerja Pemerintah 2013 di Jakarta Convention Centre, Senin.
Kepala Negara mengatakan inflasi merupakan tantangan untuk menjaga kondisi ekonomi nasional yang positif sekaligus menjaga kesejahteraan masyarakat. "Inflasi adalah musuh paling besar," kata Presiden.
Dijelaskannya, tantangan terbesar perekonomian Indonesia saat ini adalah situasi perekonomian dunia yang belum menentu yang bila tidak disikapi dengan mengeluarkan kebijakan yang tepat bisa memberikan dampak yang merugikan ekonomi nasional.
"Patut kita ketahui yakni negara kita masih terdampak oleh resesi perekonomian global. Ke dua ada persoalan di kesehatan fiskal kita dan masih ada masalah menyangkut kebijakan serta implementasi APBN dan APBD," kata Presiden.
"Prioritas 2 tahun (mendatang-red) kita harus bekerja keras untuk meminimalkan dampak resesi dunia seraya terus menjaga pertumbuhan. Juga menjaga kesehatan fiscal termasuk defisit anggaran yang melebihi batas dan kepatutannya."
"Pastikan APBN dan APBD benar alokasi, distribusi, sasarannya, termasuk benar penyerapannya. Kalau dilaksankaan dengan baik hasil APBN dan APBD sebagai tools tentu akan nyata. Cegah kebocoran dan korupsi dari APBN dan APBD itu," tegasnya.
(P008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Kita harus pastikan bisa mengelola inflasi terutama stabilitas (ketersediaan dan harga-red) bahan pangan dan bahan pokok lainnya," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka Rapat Kerja Pemerintah 2013 di Jakarta Convention Centre, Senin.
Kepala Negara mengatakan inflasi merupakan tantangan untuk menjaga kondisi ekonomi nasional yang positif sekaligus menjaga kesejahteraan masyarakat. "Inflasi adalah musuh paling besar," kata Presiden.
Dijelaskannya, tantangan terbesar perekonomian Indonesia saat ini adalah situasi perekonomian dunia yang belum menentu yang bila tidak disikapi dengan mengeluarkan kebijakan yang tepat bisa memberikan dampak yang merugikan ekonomi nasional.
"Patut kita ketahui yakni negara kita masih terdampak oleh resesi perekonomian global. Ke dua ada persoalan di kesehatan fiskal kita dan masih ada masalah menyangkut kebijakan serta implementasi APBN dan APBD," kata Presiden.
"Prioritas 2 tahun (mendatang-red) kita harus bekerja keras untuk meminimalkan dampak resesi dunia seraya terus menjaga pertumbuhan. Juga menjaga kesehatan fiscal termasuk defisit anggaran yang melebihi batas dan kepatutannya."
"Pastikan APBN dan APBD benar alokasi, distribusi, sasarannya, termasuk benar penyerapannya. Kalau dilaksankaan dengan baik hasil APBN dan APBD sebagai tools tentu akan nyata. Cegah kebocoran dan korupsi dari APBN dan APBD itu," tegasnya.
(P008)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013