Palembang (Antara Kalbar) - Kementerian Kehutanan menyiapkan anggaran sebesar Rp3 triliun untuk dipinjam masyarakat sehingga bisa menanam pohon, kata Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan.
Ketika menjadi pembicara lokakarya pemantapan kepastian hukum hak atas tanah dan tanah wakaf di lingkungan perserikatan Muhammadiyah di Palembang, Sabtu, Zulkifli mengatakan, pihaknya menyiapkan anggaran Rp3 triliun dan setiap tahun bisa bertambah jumlahnya.
Ia mengatakan, anggaran itu bisa dipinjam untuk jangka panjang dengan bunga murah. Per hektarenya bisa pinjam Rp20,5 juta dengan bunga murah sekitar 5,7 persen.
Jadi, pinjam hari ini mengembalikannya bisa 9-10 tahun kemudian dan dapat mengembangkan pohon sengon, jati, damar, buah-buahan, karet dan lain-lain.
"Saya kira di Sumatera Selatan banyak lahan yang dulu sudah dieksploitasi yang hutannya tidak ada lagi, kalau ditanami pohon sengon, jabon, jati, damar, karet tentunya sangat bermanfaat," ujarnya.
"Kalau tidak punya dana kita ada yang pinjaman jangka panjang dan bunga murah tadi," tuturnya.
Ia menyatakan, kalau rakyat punya dua hektare lahan yang ditanami karet, tentunya bisa mengkuliahkan anaknya di fakultas kedokteran.
Kemudian ada program bantuan untuk membibit dimana di setiap desa sebesar Rp50 juta. Masyarakat harus dibantu untuk mempercepat budaya menanam.
Bantuan untuk membuat bibit agar Indonesia bisa hijau kembali, paparnya.
Ia menuturkan, di Kementerian Kehutanan banyak sekali program yang bisa dikerjasamakan dengan kampus. Ia juga berharap, di kampus Universitas Muhammadiyah Palembang ditanami pohon sehingga bisa hijau.
Pada kesempatan itu Menteri Kehutanan juga sempat menanam pohon di halaman kantor perguruan tinggi tersebut didampingi Rektor UMP HM Idris.
(KR-SUS)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Ketika menjadi pembicara lokakarya pemantapan kepastian hukum hak atas tanah dan tanah wakaf di lingkungan perserikatan Muhammadiyah di Palembang, Sabtu, Zulkifli mengatakan, pihaknya menyiapkan anggaran Rp3 triliun dan setiap tahun bisa bertambah jumlahnya.
Ia mengatakan, anggaran itu bisa dipinjam untuk jangka panjang dengan bunga murah. Per hektarenya bisa pinjam Rp20,5 juta dengan bunga murah sekitar 5,7 persen.
Jadi, pinjam hari ini mengembalikannya bisa 9-10 tahun kemudian dan dapat mengembangkan pohon sengon, jati, damar, buah-buahan, karet dan lain-lain.
"Saya kira di Sumatera Selatan banyak lahan yang dulu sudah dieksploitasi yang hutannya tidak ada lagi, kalau ditanami pohon sengon, jabon, jati, damar, karet tentunya sangat bermanfaat," ujarnya.
"Kalau tidak punya dana kita ada yang pinjaman jangka panjang dan bunga murah tadi," tuturnya.
Ia menyatakan, kalau rakyat punya dua hektare lahan yang ditanami karet, tentunya bisa mengkuliahkan anaknya di fakultas kedokteran.
Kemudian ada program bantuan untuk membibit dimana di setiap desa sebesar Rp50 juta. Masyarakat harus dibantu untuk mempercepat budaya menanam.
Bantuan untuk membuat bibit agar Indonesia bisa hijau kembali, paparnya.
Ia menuturkan, di Kementerian Kehutanan banyak sekali program yang bisa dikerjasamakan dengan kampus. Ia juga berharap, di kampus Universitas Muhammadiyah Palembang ditanami pohon sehingga bisa hijau.
Pada kesempatan itu Menteri Kehutanan juga sempat menanam pohon di halaman kantor perguruan tinggi tersebut didampingi Rektor UMP HM Idris.
(KR-SUS)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013