Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia merencanakan program reforestasi dan reboisasi besar-besaran di berbagai wilayah Indonesia terutama menyasar yang berada dalam kawasan hutan seluas 6,5 juta hektare.
Utusan Khusus Presiden Prabowo Subianto untuk Energi dan Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Delegasi Indonesia untuk COP29 Hashim Djojohadikusumo dalam sosialisasi hasil COP29 di Jakarta, Selasa, menjelaskan bahwa untuk mengimbangi program lumbung pangan (food estate) maka akan dilakukan penanaman kembali pohon di wilayah kritis.
"Maka program food estate jalan terus, namun kita bisa mitigasi mungkin dampak negatif dengan program-program baru, salah satunya adalah reforestasi, reboisasi," kata Hashim.
Penanaman kembali wilayah hutan yang terdegradasi itu akan dikomandoi oleh Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni untuk melakukan penanaman menyasar lahan kritis yang saat ini tercatat mencapai 12,7 juta hektare di seluruh Indonesia.
Sementara itu, Menhut Raja Juli Antoni dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa fokus reforestasi itu akan menyasar sekitar 6,5 juta hektare lahan kritis yang berada dalam kawasan hutan.
Dalam melakukan proses penanaman kembali akan dilakukan dengan sistem tumpang sari, termasuk penanaman beberapa jenis yang dapat memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar. Memastikan bahwa proses reforestasi itu juga akan mendukung kesejahteraan warga sekitar kawasan hutan tanpa harus menebang.
Dia menyampaikan bahwa dalam proses awal dilakukan penanaman di area seluas 500 ribu hektare yang dikerjakan oleh Kementerian Kehutanan dan jika mendapatkan dukungan dari pemangku kepentingan lain maka jumlah itu dapat diperluas.
"Dengan perintah dari Pak Presiden untuk program masif reboisasi dan reforestasi tadi kami sudah punya roadmap yang terus harus diperbaiki, disempurnakan. Tapi pada tahun depan dengan inisiatif awal saja kita bisa mereboisasi sekitar 500 ribu hektare, saya kira dengan melibatkan pihak swasta kita akan bisa melakukan program ini lebih cepat lagi," tuturnya.