Pontianak (Antara Kalbar) - Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Kalimantan Barat mencatat sejak awal Maret 2013 terdapat 52 titik panas yang tersebar di sejumlah kabupaten dan kota.

"Titik panas ini diduga menjadi penyebab munculnya kabut asap yang melanda Kota Pontianak dan sekitarnya beberapa hari terakhir," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Konservasi BLHD Provinsi Kalbar, Wuyi Bardini di Pontianak, Selasa.

Berdasarkan data BLHD Provinsi Kalbar yang mengambil hasil deteksi Satelit NOAA, pada tanggal 2 Maret terdapat 24 titik api yang tersebar di Kabupaten Ketapang (10 buah), Landak (satu buah), Kubu Raya (10 buah), Sanggau (dua buah) dan Sekadau (satu buah).

Kemudian, pada tanggal 3 Maret, tercatat ada tujuh buah titik panas yang tersebar di Kabupaten Ketapang (dua buah), Kabupaten Kubu Raya (dua buah), Kabupaten Pontianak (dua buah) dan Kabupaten Sintang (satu buah).

"Sedangkan tanggal 4 Maret, ada 21 titik panas," ujar Wuyi Bardini.

Titik panas itu bisa terpantau satelit kalau suhu di permukaan pada malam hari 37 derajat Celcius atau 42 derajat Celcius di siang hari. Sementara luasan areal yang terdeteksi, berbentuk bujur sangkar dengan lebar masing-masing sisi 1,1 kilometer.

Ia mengakui, kabut asap mengganggu jarak pandang. Pada Selasa pagi, jarak pandang berkisar 500 meter antara pukul 6 pagi sampai 7 pagi. Jarak pandang agak membaik pada pukul 8 pagi yakni 600 meter.

Mengenai pemicu titik panas tersebut, ia menduga tidak dari lahan pertanian. "Sekarang petani belum musim tanam, beberapa daerah baru akan mulai panen akhir bulan ini," ujar Wuyi Bardini.

Ia meminta agar dalam membuka atau membersihkan lahan tidak menggunakan cara membakar. "Kalau petani, ada pupuk organik yang bisa digunakan, meski agak lama tetapi tidak perlu membakar," kata dia.

Ia juga mengingatkan kalangan developer untuk tidak membakar lahan saat memulai membersihkan lokasi pembangunan.

"Dalam beberapa kasus, diduga seperti itu karena kalau saat ini bukan musim tanam," katanya menegaskan.

General Manajer PT Angkasa Pura II Bandara Supadio Pontianak, Chandra Dista Wiradi mengakui, jarak pandang penerbangan sempat terganggu karena kabut asap pagi tadi.

"Tapi siang hari sudah normal, jarak pandang pun aman untuk penerbangan," kata Chandra Dista.

(T011/M019)

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013