Semarang (Antara Kalbar) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh menyatakan kurikulum baru belum akan diterapkan secara serentak di seluruh sekolah pada tahun ini, melainkan untuk beberapa sekolah pilihan.
"Sekarang ini dalam fase-fase persiapan pelaksanaan (kurikulum baru). Kami sedang mempersiapkan buku-buku yang akan dicetak dan dibagikan ke sekolah, mulai SD hingga SMA," katanya di Semarang, Sabtu.
Hal itu diungkapkannya usai menghadiri halaqah ulama bertema "Penguatan Pendidikan Agama dan Keagamaan Bagi Kurikulum Pendidikan Nasional 2013" di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang.
Menurut Nuh, buku-buku yang disesuaikan dengan kurikulum baru tersebut sekaligus dimaksudkan untuk pelatihan para guru menerapkan kurikulum baru yang rencananya akan dimulai pada 15 Juli 2013.
"Nantinya, (kurikulum baru) dimulai secara bertahap, misalnya SD untuk kelas I dan IV. Itu pun baru beberapa sekolah, belum semua. Mudah-mudahan, tahun depan sudah bisa diimplementasikan untuk semua," katanya.
Ia menyebutkan setiap jenjang sekolah akan dipilih secara bertahap untuk penerapan kurikulum baru, yakni kelas I dan IV untuk SD, kemudian SMP dan SMA masing-masing akan diterapkan untuk siswa kelas I.
Berkaitan dengan pemilihan sekolah untuk penerapan kurikulum baru, ia mengatakan akan dilakukan secara distributif berdasarkan beberapa indikator, di antaranya akreditasi yang diraih oleh sekolah.
"Penerapannya secara distributif, mulai sekolah dengan akreditasi A sampai yang belum terakreditasi. Jadi, penerapan kurikulum baru tidak dipilih untuk sekolah-sekolah yang meraih akreditasi A saja," katanya.
Dengan penerapan kurikulum baru secara merata, mulai sekolah terakreditasi A hingga belum terakreditasi, ia mengharapkan jika ditemukan kelemahan-kelemahan bisa segera diatasi karena masih dalam fase awal implementasi.
"Dengan cara seperti itu kan bisa diketahui, misalnya untuk sekolah terakreditasi A kelemahannya apa, kemudian yang belum terakreditasi apa. Kami sudah mempersiapkan persiapan secara matang," kata Nuh.
(I. Sulistyo)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Sekarang ini dalam fase-fase persiapan pelaksanaan (kurikulum baru). Kami sedang mempersiapkan buku-buku yang akan dicetak dan dibagikan ke sekolah, mulai SD hingga SMA," katanya di Semarang, Sabtu.
Hal itu diungkapkannya usai menghadiri halaqah ulama bertema "Penguatan Pendidikan Agama dan Keagamaan Bagi Kurikulum Pendidikan Nasional 2013" di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang.
Menurut Nuh, buku-buku yang disesuaikan dengan kurikulum baru tersebut sekaligus dimaksudkan untuk pelatihan para guru menerapkan kurikulum baru yang rencananya akan dimulai pada 15 Juli 2013.
"Nantinya, (kurikulum baru) dimulai secara bertahap, misalnya SD untuk kelas I dan IV. Itu pun baru beberapa sekolah, belum semua. Mudah-mudahan, tahun depan sudah bisa diimplementasikan untuk semua," katanya.
Ia menyebutkan setiap jenjang sekolah akan dipilih secara bertahap untuk penerapan kurikulum baru, yakni kelas I dan IV untuk SD, kemudian SMP dan SMA masing-masing akan diterapkan untuk siswa kelas I.
Berkaitan dengan pemilihan sekolah untuk penerapan kurikulum baru, ia mengatakan akan dilakukan secara distributif berdasarkan beberapa indikator, di antaranya akreditasi yang diraih oleh sekolah.
"Penerapannya secara distributif, mulai sekolah dengan akreditasi A sampai yang belum terakreditasi. Jadi, penerapan kurikulum baru tidak dipilih untuk sekolah-sekolah yang meraih akreditasi A saja," katanya.
Dengan penerapan kurikulum baru secara merata, mulai sekolah terakreditasi A hingga belum terakreditasi, ia mengharapkan jika ditemukan kelemahan-kelemahan bisa segera diatasi karena masih dalam fase awal implementasi.
"Dengan cara seperti itu kan bisa diketahui, misalnya untuk sekolah terakreditasi A kelemahannya apa, kemudian yang belum terakreditasi apa. Kami sudah mempersiapkan persiapan secara matang," kata Nuh.
(I. Sulistyo)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013