Jakarta (Antara Kalbar) - Pertamina dan PTT Global Chemical Public Company Limited akan membangun kilang petrokimia dengan perkiraan investasi hingga lima miliar dolar AS atau sekitar Rp48 triliun di Indonesia.

Juru Bicara Pertamina Ali Mundakir di Jakarta, Senin mengatakan, pihaknya dan PTT telah menandatangani pokok-pokok perjanjian (head of agreement/HOA) pembangunan kompleks kilang petrokimia yang direncanakan di Indonesia.

"Hari ini sudah ditandatangani HOA di Bangkok, Thailand. Dalam HOA tersebut disepakati untuk melaksanakan studi kelayakan dan pendirian perusahaan patungan," katanya.

Menurut dia, perusahaan patungan ditargetkan terbentuk akhir 2013, sehingga pekerjaan rekayasa, pengadaan dan konstruksi bisa segera dimulai.

"Adapun, operasi komersial dari kilang ditargetkan paling lambat 2018," katanya.

Ali juga mengatakan, studi kelayakan termasuk penentuan kapasitas, besaran saham dalam perusahaan patungan, dan lokasi kilang yang akan menghasilkan produk olefin dan polimer tersebut.

"Kilang akan dibangun di salah satu kilang Pertamina yang telah beroperasi. Tapi, masih dikaji tepatnya di mana," katanya.

Pertamina saat ini mengoperasikan enam unit kilang pengolahan dengan total kapasitas produksi hingga satu juta barel minyak mentah setiap hari.

Keenam kilang tersebut adalah Dumai, Riau berkapasitas 170.000 barel per hari, Plaju, Sumsel 118.000 barel, Cilacap, Jateng 348.000 barel, Balikpapan, Kaltim 260.000 barel, Balongan, Jabar 125.000 barel, dan Kasim, Papua Barat 10.000 barel.

Kilang tersebut berpotensi diintegrasikan dengan bisnis petrokimia, sehingga memberi nilai tambah sumber daya alam Indonesia.

Sementara, PTT Global Chemical merupakan produsen petrokimia di Thailand dengan total kapasitas produksi 8,45 juta ton per tahun dan kapasitas penyulingan minyak mentah hingga 280.000 barel per hari.

Pewarta: Kelik Dewanto

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013