Boston, Massachusetts (Antara Kalbar/AFP) - Dua ledakan keras  melanda salah satu area tempat olahraga kondang di Amerika, menewaskan tiga orang dan lebih dari 100 luka-luka, bertepatan dengan berlangsungnya lomba lari maraton Boston, sehingga menimbulkan teriakan, kepanikan dan asap mengepul ke udara.  

Para penduduk di kota-kota Amerika termasuk di New York hingga Los Angeles teringat dengan peristiwa serangan 11 September 2001 dan mereka memperhitungkan jangan-jangan terjadi lagi serangan teroris.  

Presiden Barack Obama melalui televisi nasional mengatakan, masih belum jelas siapa yang berada di balik peledakan itu. Ia mengatakan pelaku ledakan itu akan diketahui. Ia tidak ada mengeluarkan kata "teror".  

"Kita belum tahu siapa yang melakukan ini dan mengapa. Dan jangan sampai mengeluarkan konklusi sampai kita semua mengetahu kenyataannya," kata Obama.  

"Tapi jangan salah, kita akan menyelidiki hingga ke dasar masalah ini dan kita akan mengetahui siapa pelakunya, kita akan mengetahui mengapa mereka melakukan hal ini," ungkap Obama.  

Ofisiai senior Gedung Putih, berbicara dalam kondisi awal ledakan itu, mengatakan "adanya ledakan sampai beberapa kali--seperti yang baru saja terjadi-- jelas perbutan teror."  

Ketika ledakan itu terdengar, suasana menjadi kacau balau, teriakan di sana sini, termasuk para penonton maraton yang berusaha secepatnya meninggalkan tempat mereka.  

Laporan berita menyebutkan, salah satu akibat fatal ledakan itu, terjadi pada bocah berusia delapan tahun dan beberapa orang mengalami luka berat. Seorang wanita mengatakan keapda CNN bahwa ledakan itu merupakan terkeras yang pernah didengarnya, karena membuat tanah bergetar.  

Ledakan bergemuruh itu terjadi di dekat garis finis maraton, jauh setelah para juaranya lewat. Peserta yang masih berlomba ketika ledakan itu terdengar, berserabutan ke sana ke mari. Sekitar 27.000 orang mengikuti lomba lari itu. 
Rekaman video yang ditayangkan TV Amerika menunjukkan situasi ketika ledakan pertama terjadi : Ledakan terjadi di bagian kiri jalan di arah belakang penonton yang memadati arena dimana berbagai warna bendera negara peserta lomba berkibar.  

Petugas keamanan yang mengenakan jaket kuning menutup telinga mereka dan seorang pelari terlempar di atas tanah sementara asap membumbung ke udara. Kibaran bendera warna-warni itu seperti disentak saat terjadi ledakan. 

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013