Bogor (Antara Kalbar) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengakui pelaksanaan Ujian Nasional 2013 mengalami kendala untuk itu akan dilakukan evaluasi agar hal serupa tidak terjadi kembali.
"Kami akan melakukan evaluasi, mencari tahu dimana letak tidak singkronnya hingga terjadinya kendala seperti ini," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh usai memantau percetakan PT Ghalia Indonesia Printing, di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Ia mengatakan secara pribadi ia merasakan pelaksanaan UN tahun ini paling berat dibanding tahun sebelumnya. Biasanya menteri tidak pernah turun ke lapangan untuk mengecek kepercetakan seperti yang dilakukan olehnya beberapa hari terakhir ini.
"Tahun lalu saya pernah turun ke lapangan mengecek ke setiap sekolah pelaksanaan ujiannya, tahun ini saya harus ke percetakan sudah tiga hari ini melihat langsung pengerjaan pencetakan soal," kata menteri.
Nuh menyebutkan, pihaknya belum mengetahui apa penyebabnya hingga bisa terjadi kendala seperti itu dalam pelaksanaan UN.
Saat disinggung apakan ada sabotase dalam penyelenggaraan UN tahun ini menteri menanggapi tidak bisa menyampaikan praduga tersebut.
"Wallahualam, saya tidak bisa menyampaikan praduga, silahkan menganalisis sendiri. Yang kami lakukan mengupayakan seoptimal menyelesaikan permasalahan ini," kata Menteri sembari menambahkan bisa saja sabotase terjadi.
Menteri juga menegaskan, kendala dalam pelaksanaan UN tahun ini juga tidak berkaitan dengan penerapan 20 paket soal.
"20 paket soal tidak menjadi kendala, karena percetakan lain bisa melakukannya, hanya satu (PT GIP) percetakan ini yang terkendala," ujar Menteri.
Dalam pencetakan soal UN lanjut Menteri, ada enam percetakan yang ditunjuk. PT GIP ditunjuk untuk mencetak soal bagi wilayah Indonesia Tengah.
"Kalau alasanya karena waktu yang terbatas, percetakan lain bisa menyelesaikannya kenapa disini tidak. Ini murni persoalan teknis yang ada di percetakan ini," kata Menteri.
Menteri menambahkan, evaluasi dilakukan guna mencari tahu letak permasalahan yang menyebabkan terjadinya kendala dalam pelaksanaan UN 2013.
"Dengan evaluasi ini kedepan dapat menjadi pembelajaran agar hal serupa tidak lagi terjadi," ujar Menteri.
(F. Lantara)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Kami akan melakukan evaluasi, mencari tahu dimana letak tidak singkronnya hingga terjadinya kendala seperti ini," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh usai memantau percetakan PT Ghalia Indonesia Printing, di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Ia mengatakan secara pribadi ia merasakan pelaksanaan UN tahun ini paling berat dibanding tahun sebelumnya. Biasanya menteri tidak pernah turun ke lapangan untuk mengecek kepercetakan seperti yang dilakukan olehnya beberapa hari terakhir ini.
"Tahun lalu saya pernah turun ke lapangan mengecek ke setiap sekolah pelaksanaan ujiannya, tahun ini saya harus ke percetakan sudah tiga hari ini melihat langsung pengerjaan pencetakan soal," kata menteri.
Nuh menyebutkan, pihaknya belum mengetahui apa penyebabnya hingga bisa terjadi kendala seperti itu dalam pelaksanaan UN.
Saat disinggung apakan ada sabotase dalam penyelenggaraan UN tahun ini menteri menanggapi tidak bisa menyampaikan praduga tersebut.
"Wallahualam, saya tidak bisa menyampaikan praduga, silahkan menganalisis sendiri. Yang kami lakukan mengupayakan seoptimal menyelesaikan permasalahan ini," kata Menteri sembari menambahkan bisa saja sabotase terjadi.
Menteri juga menegaskan, kendala dalam pelaksanaan UN tahun ini juga tidak berkaitan dengan penerapan 20 paket soal.
"20 paket soal tidak menjadi kendala, karena percetakan lain bisa melakukannya, hanya satu (PT GIP) percetakan ini yang terkendala," ujar Menteri.
Dalam pencetakan soal UN lanjut Menteri, ada enam percetakan yang ditunjuk. PT GIP ditunjuk untuk mencetak soal bagi wilayah Indonesia Tengah.
"Kalau alasanya karena waktu yang terbatas, percetakan lain bisa menyelesaikannya kenapa disini tidak. Ini murni persoalan teknis yang ada di percetakan ini," kata Menteri.
Menteri menambahkan, evaluasi dilakukan guna mencari tahu letak permasalahan yang menyebabkan terjadinya kendala dalam pelaksanaan UN 2013.
"Dengan evaluasi ini kedepan dapat menjadi pembelajaran agar hal serupa tidak lagi terjadi," ujar Menteri.
(F. Lantara)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013