Belitang Hilir (Antara Kalbar) - Kaki kanan di satu tiang tegak, diikat menggunakan tali temeran (kulit kayu kepuak, red. ) dan kaki kiri pada sisi lain tiang dekat lantai, mulailah Markus Tungkai, warga Dusun Engkuning,  memperagakan tarian yang menurut mitos dipelajari leluhur dari Sebayan (sebutan untuk perkampungan orang yang susah meninggal, red ).

Kakek berusia 67 tahun dengan penglihatan yang sudah lemah itu mulai menggerakkan tangannya untuk menarikan tarian yang dinamakan Elang Nginang , yang artinya burung elang mengintai mangsa.

"Tarian ini langka, saya ketika masih kecil belajar dari almarhum seorang kakek. Tarian ini biasanya dilakukan dahulu kala, usai menyambut para tamu yang datang. Harusnya ada secawan tuak dan beberapa potong tabas ( makanan pendamping orang minum tuak, red ). Nantinya ketika menari tentulah si penari mengambil minuman itu serta makanan itu menggunakan mulut layaknya seekor elang memangsa," jelas pria kelahiran Dusun Resak Balai, Desa Merbang itu.

Pria Dusun Engkuning, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau, itu masih tampak lincah memperagakan tarian yang sangat langka dan hampir punah, karena hampir tak ada yang menarikannya.

Dirinya juga menjelaskan beberapa tarian yang dibawa dari Sebayan, selain tari Elang Nginang, ada tari Balik Tupai yang menggunakan alu sebagai fasilitas tari yang dimainkan tiga orang. Dua oarng memikul alu dan seorang merangkak menggunakan alu yang naik dari belakang lalu merangkak di alu tersebut dan menuju pada pemikul alu sembari turun lewat belakang dan naik lagi dari selangkangan dan begitu seterusnya.

Sama dengan tari Elang Nginang, tarian lesung yang lainnya juga menggunakan genderang irama perang.

"Elang Nginang ini berputar di tiang, harusnya kayu bulat. Beruntung saya hari ini bisa mewariskan dasar tarian ini pada kalian dan semoga bermanfaat untuk kemajuan tarian di daerah kita ini," paparnya.

Sementara itu, John Roberto Panurian yang mendokumentasikan tarian tersebut mengatakan, tari ini kekayaan seni tari yang ada di daerah Dayak Mualang.

"Dokumentasi ini jelas bermanfaat, karena bisa dikembangkan lagi oleh generasi penerus terkait jenis tarian yang langka ini. Saya pribadi baru sekarang melihat jenis tarian ini dan sangat luar biasa," katanya.

Ia mengatakan, tarian merupakan bahasa seni yang menyampaikan pesan-pesan kepada masyarakat luas, bahwa kekayaan daerah salah satunya seni tarian.

"Semoga dengan warisan tarian ini bisa memotivasi generasi muda untuk berkarya di bidang masing-masing menjadi lebih giat lagi dalam mengisi pembangunan, terutama di Kalbar ini dan khususnya di Kabupaten Sekadau," pungkasnya.

Pewarta: Arkadius Gansi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013