Surabaya (Antara Kalbar) - Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa meminta warga NU se-Indonesia untuk menonton film "Sang Kiai" yang akan diputar di bioskop secara nasional mulai 30 Mei mendatang.

"Film itu mengingatkan bahwa NU mempunyai kontribusi kepada bangsa dan negara, karena itu saya minta Muslimat, Fatayat, IPPNU ambil slot khusus hingga tingkat anak cabang (kecamatan)," katanya di Surabaya, Sabtu.

Ketua Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial NU (YTPSNU) "Khadijah" Surabaya itu mengemukakan hal itu saat menyambut kedatangan aktor/aktris film "Sang Kiai", seperti Ikranegara, Christine Hakim, Agus Condro dan sutradara Rako Prijanto, ke yayasannya.

"Film itu juga menunjukkan bahwa NKRI itu tidak akan pernah tegak tanpa peran Mbah Hasyim (sebutan Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari), karena penjajah Jepang melarang Indonesia Raya dinyanyikan dan meminta untuk menghadap matahari, tapi mbah Hasyim berani melawan, lalu dipenjara," katanya.

Salah seorang Bakal Calon Gubernur Jatim itu menyebutkan pesan penting mbah Hasyim adalah membela negara itu "fardlu 'ain" (kewajiban individual).

Senada dengan itu, aktor Agus Kuncoro selaku pemeran KH Wahid Hasyim (ayahanda mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur) menyatakan mereka yang tidak menonton film "Sang Kiai" akan rugi.

"Kalau nonton film ini, kalian akan bangga menjadi warga NU dan bangga menjadi orang Indonesia," kata aktor tampan yang sempat dielu-elukan para siswi SMP-SMA Khadijah untuk sekadar foto bersama itu.

Sementara itu, Ketua DPW PKB Jatim H Halim Iskandar menegaskan bahwa pihaknya akan menggelar nonton bareng film kolosal yang akan diputar serentak di seluruh Indonesia itu mulai 30 Mei mendatang.

"Bagi PKB, acara nonton bareng film pendiri NU itu sekaligus untuk meramaikan Konperwil PWNU Jatim yag digelar di Sidoarjo pada 31 Mei hingga 2 Juni mendatang," katanya.

Dalam kaitan itu, PKB Jatim meminta warga NU dan PKB se-Jatim untuk nonton film tersebut, karena film itu menceritakan tentang Resolusi Jihad dan perjuangan Mbah Hasyim dalam menggerakkan santri dan umat Islam untuk merebut kemerdekaan RI.

"Peran sang kiai dalam membangkitkan semangat juang itu memicu Peristiwa 10 November yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa tanpa Resolusi Jihad tidak akan pernah ada NKRI," katanya.

Fatwa yang diminta Bung Karno tentang bagaimana hukumnya membela negara telah disampaikan secara gamblang oleh Mbah Hasyim. Fatwa kewajiban membela Tanah Air itu digelorakan Bung Tomo lewat radio di Surabaya.

Oleh karena itu, Garda Bangsa menggelar "road show" bedah film "Sang Kiai" di beberapa kota dan diakhiri dengan nonton bareng pada 31 jaringan XXI se-Indonesia pada 30 Mei mendatang.

Untuk "road show" bedah film dilaksanakan di UIN Jakarta (16/5), SMA Khadijah dan IAIN Surabaya (18/5), Kampus STIKOM Interstudi (24/5), dan DPP PKB yang mengundang OSIS se-Jakarta (28/5).

Pewarta: Edy M Ya'kub

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013