Pontianak (Antara Kalbar) - Realisasi investasi di koridor Kalimantan yang masuk sejak pencanangan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) tahun 2011 tercatat sebanyak Rp547 triliun.

"Ini dari sektor infrastruktur, riil dan SDM serta Iptek," kata Koordinator MP3EI Koridor Kalimantan, Suswono saat rapat di Pontianak, Selasa.

Secara keseluruhan, nilai investasi yang akan masuk ke MP3EI Koridor Kalimantan sebanyak Rp741 triliun dari 223 proyek.

Namun, setelah divalidasi hingga April 2013, realisasinya untuk sektor infrastruktur Rp266 triliun dengan 143 proyek.

Sedangkan di sektor riil, nilainya Rp281 triliun dengan jumlah proyek 58 buah. Di sektor SDM dan iptek, nilainya Rp1,6 triliun dari 35 proyek.

Investasi tersebut di antaranya di batu bara, bauksit, baja dan bijih besi, kelapa sawit, migas, kayu, tanaman pangan.

Investasi terbesar d sektor migas dengan nilai Rp237 triliun, dan batu bara Rp211 triliun.

Jumlah proyek terbanyak terdapat di Kalsel dengan 41 proyek dan paling sedikit di Kalteng, hanya lima proyek.

Sejumlah isu di MP3EI Koridor Kalimantan, di antaranya pasokan listrik yang terbatas, status lahan yang akan digunakan berupa hutan lindung atau taman nasional.

Selain itu, adanya aturan-aturan di daerah seperti di Kalsel berupa perda tentang angkutan tambang.

Rapat tersebut dipimpin Menteri Perekonomian Hatta Rajasa, didampingi Mentan Suswono, Menhub EE Mangindaan dan Menhut Zulkifli Hasan.

Sejumlah kepala daerah dari empat provinsi di Kalimantan hadir pada rapat tersebut.

Sementara Hatta Rajasa mengatakan, sejak pencanangan tahun 2011, realisasi investasi MP3EI secara nasional Rp4.713 triliun dari 1.312 proyek.

Di sektor riil, nilai investasi Rp2.296 triliun, dengan 330 proyek, sektor infrastruktur Rp2.417 triliun, dengan 944 proyek.

Ia berharap, rakor tersebut akan dapat mengidentifikasi permasalahan sekaligus mencari solusi yang paling tepat. "Lihat proyek mana yang sudah pencanangan, tetapi terhenti karena tanah dan lainnya," ujar Hatta Rajasa.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013