Sungai Raya (Antara Kalbar) - Yenny Wahid meminta kepada seluruh kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) agar tidak menggunakan foto Abdurrahman Wahid atau Gusdur pada baliho atau media kampanye lainnya untuk mencari dukungan.
        
"Saya meminta kepada politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk tidak menggunakan nama ataupun gambar dan simbol-simbol ayah saya, Adurrahman Wahid untuk mencari simpati para pendukung," kata Putri Adurrahmad Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan Yenny Wahid itu.
   
Secara gamblang dia menyatakan, alasan tersebut karena pucuk kepemimpinan PKB sekarang sudah banyak menzolimi Gusdur. 
    
"Hal ini juga karena PKB belum dilengserkan oleh muktamar Ancol pada tahun 2008 dan kepengurusan PKB sekarang adalah hasil muktamar Ancol," katanya saat berada di Pontianak, Selasa..
    
Yenny menambahkan, apabila PKB yang saat ini masih dipegang oleh PKB hasil Muktamar Ancol maka dirinya juga belum bisa ikut dalam kepengurusan PKB saat ini. Dan apabila dalam pelaksanaan pemilu legislatif atau pemilu presiden pada tahun 2014 masih menggunakan foto Gusdur, maka Yenny menilai sikap tersebut merupakan suatu kemunafikan yang sangat nyata.
    
Karena di satu sisi hak dukung Gusdur rampas dengan dilengserkannya Gusdur secara paksa sebagai Ketua Umum Dewan Syuro’ pada tahun 2008 dan seharusnya Gusdur memegang jabatan tersebut sampai tahun 2010.
    
"Dalam perjalanannya saat ini, PKB masih saja menggunakan foto Gusdur untuk mencari dukungan. Tentunya kondisi ini sudah jelas, bahwa PKB melakukan pembohongan publik dan sudah merupakan kemunafikan secara nyata," katanya.
    
Yenny menjelaskan, selama PKB masih dipegang muktamar yang melengserkan Gusdur tentu pihaknya tidak bisa bersama-sama dalam satu barisan lagi. Dia menilai, akibat dari persoalan tersebut, berdampak pada persoalan besar bangsa ini.
     
Karena para politisinya munafik dan manipulasi, sehingga tidak mengherankan lagi kalau politisi yang dilahirkan dan dihasilkan merupakan politisi yang biasa membohongi rakyat.
     
"Untuk itu, saya mengimbau kepada seluruh pengurus se-Indonesia untuk tidak lagi menggunakan foto Gusdur sebagai ajang untuk mencari simpatisan pada pemilu legislatif dan presiden 2014," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013