Pontianak (Antara Kalbat) - Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Kabupaten Sambas mempertanyakan penanganan sejumlah dugaan tindak pidana korupsi bernilai miliaran rupiah yang terjadi di wilayah itu sejak beberapa tahun terakhir.
"Kami menilai, di Kabupaten Sambas ada banyak masalah terkait dugaan tindak pidana korupsi, yang membutuhkan keseriusan kejaksaan atau aparat penegak hukum lain dalam penanganannya," kata Ketua LAKI Kabupaten Sambas Ahyani di Pontianak, Kamis.
Menurut dia, salah satu contoh yang kasat mata adalah pembangunan Gedung Kesenian yang dimulai sejak tahun 2001. Ia melanjutkan, nilai anggaran Gedung Kesenian Kabupaten Sambas itu sekitar Rp3,3 miliar.
"Tetapi sejak dibangun, tidak berpenghuni, tidak dapat dipakai. Padahal letaknya di pusat perkantoran," ujar Ahyani.
Ia juga mengkritisi penanganan kasus pembangunan gedung Balai Latihan Kerja yang terletak tidak jauh dari Politeknik Negeri Sambas.
"Bangunan tersebut, kini sudah rata dengan tanah. Dana yang dikucurkan, Rp1,2 miliar. Pembangunannya selama dua tahun anggaran, yakni tahun 2006 - 2007," kata dia.
Ia melanjutkan, sudah beberapa kali menyampaikan kondisi itu ke pihak kejaksaan setempat. Namun, ia menilai, penanganannya stagnan. "Berjalan di tempat. Tidak ada perkembangan, atau bahkan mungkin didiamkan," ujar dia.
Ia juga mengaku heran dengan sikap pihak terkait mengingat lokasi pembangunan dua gedung itu ada di lingkungan Kota Sambas. "Sekarang saya ingin bertanya, kalau bangunan rubuh, siapa yang dirugikan?," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini banyak infrastruktur di Kabupaten Sambas dalam kondisi rusak. Hal itu cukup ironis dengan melihat nilai korupsi yang luar biasa banyak untuk ukuran kabupaten tersebut.
Ia mengungkapkan, pernah melapor ke Kejari Sambas terkait kasus itu. Kemudian dilanjutkan tahun 2011 ke Kejati Kalbar berikut barang buktinya. Namun ia menyayangkan sikap kejaksaan yang tidak segera meresponnya.
"Tahun 2013, sekitar Februari, kami bertemu dengan Pak Jasman (Jasman Pandjaitan), yang mengaku tidak tahu kalau kasus itu sudah dilimpahkan ke Kejati," kata dia.
LAKI Kabupaten Sambas pun mendesak agar pelaku yang terlibat segera dijerat hukum. "Tangkap saja siapapun yang terlibat," kata Ahyani menegaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Kami menilai, di Kabupaten Sambas ada banyak masalah terkait dugaan tindak pidana korupsi, yang membutuhkan keseriusan kejaksaan atau aparat penegak hukum lain dalam penanganannya," kata Ketua LAKI Kabupaten Sambas Ahyani di Pontianak, Kamis.
Menurut dia, salah satu contoh yang kasat mata adalah pembangunan Gedung Kesenian yang dimulai sejak tahun 2001. Ia melanjutkan, nilai anggaran Gedung Kesenian Kabupaten Sambas itu sekitar Rp3,3 miliar.
"Tetapi sejak dibangun, tidak berpenghuni, tidak dapat dipakai. Padahal letaknya di pusat perkantoran," ujar Ahyani.
Ia juga mengkritisi penanganan kasus pembangunan gedung Balai Latihan Kerja yang terletak tidak jauh dari Politeknik Negeri Sambas.
"Bangunan tersebut, kini sudah rata dengan tanah. Dana yang dikucurkan, Rp1,2 miliar. Pembangunannya selama dua tahun anggaran, yakni tahun 2006 - 2007," kata dia.
Ia melanjutkan, sudah beberapa kali menyampaikan kondisi itu ke pihak kejaksaan setempat. Namun, ia menilai, penanganannya stagnan. "Berjalan di tempat. Tidak ada perkembangan, atau bahkan mungkin didiamkan," ujar dia.
Ia juga mengaku heran dengan sikap pihak terkait mengingat lokasi pembangunan dua gedung itu ada di lingkungan Kota Sambas. "Sekarang saya ingin bertanya, kalau bangunan rubuh, siapa yang dirugikan?," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini banyak infrastruktur di Kabupaten Sambas dalam kondisi rusak. Hal itu cukup ironis dengan melihat nilai korupsi yang luar biasa banyak untuk ukuran kabupaten tersebut.
Ia mengungkapkan, pernah melapor ke Kejari Sambas terkait kasus itu. Kemudian dilanjutkan tahun 2011 ke Kejati Kalbar berikut barang buktinya. Namun ia menyayangkan sikap kejaksaan yang tidak segera meresponnya.
"Tahun 2013, sekitar Februari, kami bertemu dengan Pak Jasman (Jasman Pandjaitan), yang mengaku tidak tahu kalau kasus itu sudah dilimpahkan ke Kejati," kata dia.
LAKI Kabupaten Sambas pun mendesak agar pelaku yang terlibat segera dijerat hukum. "Tangkap saja siapapun yang terlibat," kata Ahyani menegaskan.
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013