Yogyakarta (Antara Kalbar) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah sekolah di Yogyakarta, untuk memastikan kesiapan sekolah melaksanakan Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2013/2014 yang dimulai Senin (15/7).
"Peluncuran secara resmi Kurikulum 2013 dilakukan di SMA Negeri 1 Bantul pada Senin (15/7), karenanya saya pun ke sekolah-sekolah untuk memastikan bagaimana persiapan seperti bukunya. Kemarin saya juga sudah ke Surabaya," kata Mendikbud M Nuh, saat meninjau persiapan di SMA Kolese De Britto, di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, pelaksanaan Kurikulum 2013 untuk jenjang SD hingga SMA/SMK akan diterapkan secara bertahap dan terbatas yang artinya belum semua sekolah akan menerapkan kurikulum tersebut, bahkan sangat dimungkinkan dalam satu sekolah belum semua rombongan belajar akan menerapkannya.
"Itu tidak apa-apa, namanya juga dilaksanakan secara bertahap dan terbatas. Sedangkan untuk sekolah lain tetap menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP," katanya.
Mendikbud juga menyadari apabila dalam penerapan Kurikulum 2013 akan mengalami sejumlah kendala, seperti buku mata pelajaran yang kurang atau guru masih belum sepenuhnya memahami penerakan kurikulum baru itu.
"Hal-hal seperti itu sangat mungkin terjadi. Guru yang ada tercatat sebanyak tiga juta orang, namun yang dilatih baru 70.000 guru. Tahun ini, kami akan latih lagi 80.000 guru untuk menjadi instruktur nasional," katanya.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kurikulum 2013 akan diterapkan pada 64 SD, 29 SMP, 29 SMA, dan 23 SMK.
Kecuali SMA/SMK yang hanya diterapkan untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah, seluruh mata pelajaran untuk jenjang SD dan SMP sudah menerapkan Kurikulum 2013.
M Nuh berharap, Kurikulum 2013 tersebut sudah bisa diterapkan secara penuh untuk siswa kelas 2 di seluruh jenjang pada 2014 dan pada tahun ajaran 2015/2016 dapat diterapkan di seluruh sekolah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Peluncuran secara resmi Kurikulum 2013 dilakukan di SMA Negeri 1 Bantul pada Senin (15/7), karenanya saya pun ke sekolah-sekolah untuk memastikan bagaimana persiapan seperti bukunya. Kemarin saya juga sudah ke Surabaya," kata Mendikbud M Nuh, saat meninjau persiapan di SMA Kolese De Britto, di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, pelaksanaan Kurikulum 2013 untuk jenjang SD hingga SMA/SMK akan diterapkan secara bertahap dan terbatas yang artinya belum semua sekolah akan menerapkan kurikulum tersebut, bahkan sangat dimungkinkan dalam satu sekolah belum semua rombongan belajar akan menerapkannya.
"Itu tidak apa-apa, namanya juga dilaksanakan secara bertahap dan terbatas. Sedangkan untuk sekolah lain tetap menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP," katanya.
Mendikbud juga menyadari apabila dalam penerapan Kurikulum 2013 akan mengalami sejumlah kendala, seperti buku mata pelajaran yang kurang atau guru masih belum sepenuhnya memahami penerakan kurikulum baru itu.
"Hal-hal seperti itu sangat mungkin terjadi. Guru yang ada tercatat sebanyak tiga juta orang, namun yang dilatih baru 70.000 guru. Tahun ini, kami akan latih lagi 80.000 guru untuk menjadi instruktur nasional," katanya.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kurikulum 2013 akan diterapkan pada 64 SD, 29 SMP, 29 SMA, dan 23 SMK.
Kecuali SMA/SMK yang hanya diterapkan untuk mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, dan Sejarah, seluruh mata pelajaran untuk jenjang SD dan SMP sudah menerapkan Kurikulum 2013.
M Nuh berharap, Kurikulum 2013 tersebut sudah bisa diterapkan secara penuh untuk siswa kelas 2 di seluruh jenjang pada 2014 dan pada tahun ajaran 2015/2016 dapat diterapkan di seluruh sekolah.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013