Johannesburg (Antara/AFP) - Saat Nelson Mandela memperingati hari jadi ke-95, Kamis, ia juga merayakan 15 tahun pernikahannya dengan Graca Machel --yang selama masa perawatan Mandela telah merebut perhatian seluruh negeri atas perilakunya yang tenang.

Selama enam pekan Machel tetap berada di samping ranjang rumah sakit untuk mendampingi suaminya sepanjang waktu. Ia melewatkan acara amal untuk Mandela bahkan tidak mengunjungi rumah mereka di Johannesburg.

Perempuan kelahiran Mozambik yang berusia 27 tahun lebih muda dari Mandela itu telah 15 tahun mendampingi Mandela dalam pernikahan mereka.

"Kami memastikan untuk saling berada di sisi yang lain karena sebelumnya kami adalah orang yang kesepian. Kita hanya hidup satu kali," katanya sebelum masa-masa erat dengan suaminya menjadi berantakan.

Machel menikah dengan Mandela pada 1998, atau 12 tahun setelah suami pertamanya, mantan presiden Mozambik, Samora Machel, meninggal dalam kecelakaan pesawat yang misterius.

Pada saat itu Mandela telah bercerai dari istri pertamanya Winnie selama dua tahun, tetapi sebelumnya dipisahkan selama 30 tahun akibat pemenjaraan.

"Ketika saya sendirian, saya sangat lemah," tutur presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan itu ketika membicarakan Machel pada 2007.

Dalam memperingati hari pernikahan itu, teman dekat dan pengacara Mandela, George Bizos menggambarkan mereka sebagai "pasangan cinta".

"Mereka selalu berbahagia bersama," katanya kepada AFP. Ia menambahkan bahwa Machel mengabdikan dirinya untuk kesejahteraan suaminya. Sudah jamak diketahui bahwa dia selalu berada di samping pembaringan Mandela.

Pasangan itu bertemu pertama kali pada tahun 1990 dan kemudian berteman, saat pernikahan kedua Mandela sedang layu, hubungan mereka berkembang.

Setelah kerap dipergoki bergandengan tangan bahkan mencuri-curi berciuman dalam pernikahan Robert Mugabe, kepresidenan mengumumkan secara resmi pasangan Mandela itu.

Meskipun dikenal cerdas dan karyanya yang mengesankan dalam mendorong penghapusan buta-aksara, Machel mendapat pandangan skeptis dari warga Afrika Selatan.

Itu terjadi karena secara nasional Winnie Madikizela-Mandela --yang popular-- ikut-ikutan menjulukinya sebagai gundik Mandela.

Pada pernikahan mereka tanggal 18 Juni 1998, uskup emeritus Desmond Tutu mengatakan bahwa Machel membuat "pria sopan keluar" dari sosok Mandela.

Namun kemudian ia mengatakan bahwa "Afsel berutang banyak pada Graca Machel atas kebahagiaan yang diberikannya kepada Nelson Mandela sejak pernikahan mereka."

Sementara Mandela mulai melemah, Machel mulai melindunginya dari pertikaian keluarga dan perhatian yang tidak diinginkan.

"Mandela sangat suka nonton televisi dan membaca koran serta majalah, dan Graca hati-hati melindunginya dari pemberitaan yang dapat mengganggunya."

"Ia penuh perhatian, ia tidak ingin Mandela terlalu banyak diliput untuk pemberitaan yang tidak menyenangkan."

Seorang perempuan bebas yang dikenal memiliki senyum lebar, rambut keriting berpotongan pendek, Machel memilih tetap memakai nama suami pertama setelah menikah dengan Mandela.

Ia menampik mengkultuskan Mandela dan mengatakan "Ia cuma manusia biasa yang sederhana dan baik."

Machel masuk dalam buku rekor Guiness sebagai perempuan asing pertama yang menjadi ibu negara.

Dilahirkan di Provinsi Gaza di Mozambik dari keluarga desa yang sederhana, ia adalah bungsu dari enam anak.

Ia tidak pernah melihat ayahnya, seorang pendeta Metodis yang menjadi pekerja migran dan meninggal tika pekan sebelum ia dilahirkan.

Graca mendapat beasiswa dari gereja Metodis untuk belajar ke Universitas Lisbon dan memangkur giginya sebagai perlawanan politik menentang penjajagan Portugal.

Machel bergabung dalam gerakan perang Frelimo dan mengikuti latihan militer di tanzania pada tahun 1970-an.

Ia kemudian menjadi menteri pendidikan di negara merdeka Mozambik.

Kini ia menjadi tokoh kemanusiaan dunia dan pembicara perdamaian internasional.

Pada tahun 2010 majalah Times memasukkan namanya dalam daftar 100 orang paling berpengaruh.

Sebagai ahli PBB untuk urusan anak-anak di daerah konflik bersenjata, dia juga menentang pernikahan kanak-kanak.

Graca fasih berbahasa Inggris, Prancis, Italia, Portugis, Spanyol dan bahasa ibunya Tsonga.

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013