Sungai Raya  (Antar Kalbara) - Jelang Idul Fitri, harga ayam potong di Kabupaten Kubu Raya melonjak  dan membuat sebagian masyarakat mengeluh.

"Dua hari lalu, harga ayam potong per kilogram masih 20 ribu. Namun, hari ini harganya mencapai Rp25 sampai Rp28 ribu," kata Ratih, warga Desa Arang Limbung, kecamatan Sungai Raya, Selasa.

Dia mengatakan, tidak hanya harga ayam potong yang melonjak naik, namun hampir semua jenis kebutuhan yang nantinya akan digunakan untuk Lebaran mulai dari pakaian hingga makanan, ikut naik.

Meski harga ayam potong melonjak naik, namun tak menyurutkan niat sejumlah masyarakat untuk beralih menjadi penjual ayam potong dadakan.

Seperti yang dilakukan oleh Usman, menjelang Idul Fitri ini, dimanfaatkannya untuk menjadi tukang jual ayam dadakan.

Ia mengaku sehari-harinya bekerja sebagai tukang bangunan. Namun, sudah dari dua tahun lalu, menjelang Lebaran. "Saya memanfaatkannya untuk menjual ayam potong karena omset yang didapat dari penjualan ayam potong dadakan ini per harinya sangat menjanjikan, karena bisa mencapai jutaan rupiah perharinya," kata Usman.

Dia juga menuturkan untuk harga jual ayam per ekor saat ini sudah mencapai Rp35 ribu. Sedangkan harga jual per kilogramnya sudah mencapai Rp 20-25 ribu rupiah.

Padahal beberapa hari sebelumnya harga jual yang masih berkisar dibawah Rp 20 ribuan per kilogramnya. Menurut Usman, naiknya harga jual ayam potong lebih disebabkan banyaknya pesanan dan permintaan di bulan ramadhan hingga lebaran mendatang dari luar kota.

"Pesanan datang dari luar Kabupaten Kubu Raya yang menjadikan salah satu faktor meningkat tajamnya permintaan pasar," kata Usman.

Para pedagang ayam lainya juga mengaku penyebab lainnya karena ada kenaikan harga dari penyalur, distributor ayam potong di daerah setempat. Mereka memperkirakan kenaikan harga jual ayam potong bisa kembali terjadi besok, jika suplai berkurang dari distributor atau agen.

"Bisa saja, harga ayam potong akan diperkirakan mengalami kenaikan lagi menjelang lebaran Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013