Washington (Antara/Xinhua-OANA) - Bagi pencinta minuman kopi, ini bisa menjadi bahan pertimbangan. karena sebuah studi menyimpulkan, konsumsi sangat banyak kopi berkaitan dengan peningkatan resiko kematian pada orang yang berusia di bawah 55 tahun.
Studi tersebut, yang disiarkan di jurnal Mayo Clinic Proceedings, mendapat secara statistik 21 persen peningkatan angka kematian pada mereka yang minum lebih dari 28 cangkir kopi per pekan atau empat cangkir kopi per hari.
Berdasarkan kelompok usia, resiko kematian akibat semua penyebab naik lebih dari 50 persen bagi lelaki dan perempuan yang lebih muda dari 55 tahun tapi tak ada dampak besar yang ditemukan pada peminum berat kopi yang berusia di atas 55 tahun, katanya.
Di dalam studi tersebut, para peneliti dari University of South Carolina meneliti konsumsi kopi lebih dari 43.000 orang yang berusia antara 20 dan 87 tahun mulai 1971 sampai 2002. Selama masa tindak-lanjut menengah 17 tahun, lebih dari 2.500 peserta meninggal.
Studi itu mendapati lelaki yang lebih muda memiliki kecenderungan ke arah angka kematian lebih besar bahkan jika mereka mengkonsumsi lebih sedikit kopi, demikian laporan Xinhua. Namun itu menjadi penting pada orang yang mengkonsumsi sebanyak 28 cangkir per pekan, sebab terjadi peningkatan angka kematian sebanyak 56 persen akibat semua penyebab.
Perempuan muda yang mengkonsumsi lebih dari 28 cangkir kopi per pekan memiliki resiko dua kali lipat untuk meninggal akibat semua penyebab dibandingkan dengan perempuan muda yang tidak minum kopi, kata studi tersebut.
"Bagi mereka yang minum dalam jumlah banyak, mesti ada peringatan, sebab dosis ini berkaitan dengan setidak satu tanda peningkatan angka kematian total pada studi besar ini, terutama pada orang yang berusia 55 tahun," kata Xuemei Sui dari University of South Carolina di Columbia, dan penulis bersama studi itu, kepada Xinhua pada Jumat.
Kopi telah lama diduga ikut menyebabkan bermacam kondisi kesehatan kronis, meskipun beberapa studi sebelumnya mengenai konsumsi kopi sehubungan dengan kematian akibat semua penyebab dan kematian akibat sakit jantung koroner terbatas, dan hasilnya seringkali kontroversial.
"Tak ada organisasi yang memiliki saran bagi konsumsi kopi. Banyak informasi yang ada dilandasi atas studi yang sudah disiarkan dan belum mencapai kesimpulan pasti," kata Sui. "Kajian saya ialah aman untuk minum kopi dalam dosis rendah (satu sampai dua cangkir dan barangkali dua sampai tiga cangkir per hari), dan bahkan dosis rendah menyimpan potensi manfaat."
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Studi tersebut, yang disiarkan di jurnal Mayo Clinic Proceedings, mendapat secara statistik 21 persen peningkatan angka kematian pada mereka yang minum lebih dari 28 cangkir kopi per pekan atau empat cangkir kopi per hari.
Berdasarkan kelompok usia, resiko kematian akibat semua penyebab naik lebih dari 50 persen bagi lelaki dan perempuan yang lebih muda dari 55 tahun tapi tak ada dampak besar yang ditemukan pada peminum berat kopi yang berusia di atas 55 tahun, katanya.
Di dalam studi tersebut, para peneliti dari University of South Carolina meneliti konsumsi kopi lebih dari 43.000 orang yang berusia antara 20 dan 87 tahun mulai 1971 sampai 2002. Selama masa tindak-lanjut menengah 17 tahun, lebih dari 2.500 peserta meninggal.
Studi itu mendapati lelaki yang lebih muda memiliki kecenderungan ke arah angka kematian lebih besar bahkan jika mereka mengkonsumsi lebih sedikit kopi, demikian laporan Xinhua. Namun itu menjadi penting pada orang yang mengkonsumsi sebanyak 28 cangkir per pekan, sebab terjadi peningkatan angka kematian sebanyak 56 persen akibat semua penyebab.
Perempuan muda yang mengkonsumsi lebih dari 28 cangkir kopi per pekan memiliki resiko dua kali lipat untuk meninggal akibat semua penyebab dibandingkan dengan perempuan muda yang tidak minum kopi, kata studi tersebut.
"Bagi mereka yang minum dalam jumlah banyak, mesti ada peringatan, sebab dosis ini berkaitan dengan setidak satu tanda peningkatan angka kematian total pada studi besar ini, terutama pada orang yang berusia 55 tahun," kata Xuemei Sui dari University of South Carolina di Columbia, dan penulis bersama studi itu, kepada Xinhua pada Jumat.
Kopi telah lama diduga ikut menyebabkan bermacam kondisi kesehatan kronis, meskipun beberapa studi sebelumnya mengenai konsumsi kopi sehubungan dengan kematian akibat semua penyebab dan kematian akibat sakit jantung koroner terbatas, dan hasilnya seringkali kontroversial.
"Tak ada organisasi yang memiliki saran bagi konsumsi kopi. Banyak informasi yang ada dilandasi atas studi yang sudah disiarkan dan belum mencapai kesimpulan pasti," kata Sui. "Kajian saya ialah aman untuk minum kopi dalam dosis rendah (satu sampai dua cangkir dan barangkali dua sampai tiga cangkir per hari), dan bahkan dosis rendah menyimpan potensi manfaat."
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013