Pontianak (ANTARA) - Pengusaha kopi Kalbar, 101 Coffee House, Siti Masitha saat ini sudah menggunakan QR Code Indonesia Standard (QRIS) dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk mempermudah transaksi pembayaran dari pelanggannya.
"Sejak 2021 gunakan QRIS BRI dan hadirnya tersebut sangat membantu pelanggan untuk bayar terutama pelanggan yang dalam setiap transaksisnya dengan non tunai, cukup bawa HP dan scan," ujarnya di Pontianak, Rabu.
Ia menambahkan baginya dengan QRIS BRI juga tidak perlu repot mengembalikan uang pelanggan dan terpenting lagi setiap transaksi tercatat dengan baik. Sehingga dalam pembukaan keuangan mudah.
"Intinya saat ini dengan QRIS BRI mempermudah pengusaha juga pelanggan. Saat ini sudah berimbang atau 50 persen sudah gunakan transaksi non tunai untuk bayar minum kopi di sini," ucap dia.
Satu di antara pelanggan 101 Coffee House, Juliasyah mengaku dalam transaksi pembayaran sudah tidak sulit, tinggal scan pembayaran selesai. Sehingga tidak perlu membuat uang tunai.
"Untuk di 101 Coffee House bayarnya mudah, tak repot bawa uang tunai cukup scan. Kemudahan pembayaran penting apalagi sekarang sudah zamannya dan sudah tren. Pedagang kali lima pun sudah banyak gunakan QRIS. Itu semua mempermudah," jelas dia.

Kembangkan Usaha Dengan KUR BRI
Dalam mengembangkan usaha kopi, Siti bersama sang suami yang juga sebagai rooster dan barista memanfaatkan modal dengan skema pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI.
KUR BRI sangat membantu usaha Mashita, baik untuk pembangunan fisik usaha maupun pembelian stok kopi. Hingga kini, total pembiayaan KUR yang mereka gunakan mencapai Rp500 juta.
"KUR BRI yang ada sangat membantu usaha kami dari awal hingga kini. Pengajuan dan proses mudah," jelas dia.
KUR merupakan program pembiayaan bersubsidi dari pemerintah untuk UMKM. Program itu bertujuan memperkuat kemampuan permodalan usaha, mendorong pertumbuhan ekonomi dan menyerap tenaga kerja.
KUR yang disalurkan melalui bank atau lembaga keuangan bukan bank (LKBB) yang ditunjuk pemerintah memiliki bunga rendah mulai 3 persen hingga 9 persen. Hal itu sangat menopang pelaku UMKM untuk berkembang dan maju.
Terkait 101 Coffee House di Jalan Ujung Pandang, Kota Pontianak sendiri dibuka sejak 2018. Hingga saat ini sudah membuka cabang yakni di RSUD Soedarso dan Toko Kopi di Kota Pontianak.
Kedai tersebut memiliki misi besar: memperkenalkan kopi khas Kalbar, khususnya jenis liberika, baik di sektor hulu maupun hilir.
Di sektor hilir, 101 Coffee House menawarkan produk unggulan seperti kopi panggang, bubuk kopi, hingga kopi siap seduh yang laris manis dan sering dijadikan oleh-oleh khas Kalbar. Di sektor hulu, mereka membina petani di Desa Sendoyan, Kabupaten Sambas, untuk meningkatkan kualitas bahan baku. Pendampingan dan kemitraan dibangun dengan kelompok tani termasuk siap menampung kopi liberika produksi petani.