Sanggau (Antara Kalbar) - PT PLN (Persero) siap melayani permintaan energi listrik termasuk dari kalangan industri di wilayah Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, seiring rencana beroperasinya sejumlah pembangkit listrik baru non-bahan bakar minyak.

"Permintaan untuk masyarakat maupun industri yang mulai tumbuh, akan dipenuhi," kata Kepala Manajer Area Sanggau PLN Wilayah Kalbar Hendrik Eric di Sanggau, Jumat.

Ia tengah mendampingi kunjungan Direktur Operasional Indonesia Timur PLN Vickner Sinaga, GM PLN Wilayah Kalbar Hot Martua Bakkara serta sejumlah manajer PLN Pusat dan Wilayah Kalbar.

Di Kabupaten Sanggau, ada dua proyek pembangkit listrik yakni Pembangkit Listrik Tenaga Gasifikasi Batubara (PLTGB) di Kecamatan Tayan Hilir berkapasitas 6 Mega Watt (MW) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2 x 7 MW di Sungai Batu, Kecamatan Kapuas.

Saat ini, pembangunan dua proyek tersebut hampir mendekati akhir.

PLTU Sungai Batu hingga 25 Juni 2013 sudah 90,24 persen. Menurut pihak proyek, sekarang sudah memasuki tahap komisioning sebelum masuk ke sistem kelistrikan PLN Sanggau.

Arif Nurhadi, dari Unit Pelaksana Konstruksi PLTU Kalbar III mengatakan, target masuk ke sistem pada minggu kedua Oktober.

Sementara untuk PLTGB Tayan, menurut Alfer, dari pihak proyek, dua unit dari enam unit sudah 95 persen. "Secara keseluruhan, 85 persen realisasinya," ujar Alfer.

Hendrik Erik mengatakan ada sejumlah permintaan energi listrik terutama di wilayah Tayan. Misalnya untuk industri tepung tapioka butuh 1,1 MW, karet dan pengolahan untuk oksigen.

"Secara keseluruhan, sekitar 7 MW," kata Hendrik Erik.

Selain dari PLTGB Tayan, PLTU Sungai Batu juga bisa memasok untuk wilayah Tayan dan sekitarnya. "Begitu juga sebaliknya," kata dia.

PLN juga dapat menekan biaya operasional karena penggunaan pembangkit non bbm tersebut. Menurut Hendrik Erik, biaya pokok produksi mesin pembangkit PLTD di Sanggau mencapai Rp3.100 per KWH. Sementara menggunakan batubara, menjadi Rp800 per KWH.

Vickner Sinaga mengharapkan pelaksanaan proyek pembangkit tepat waktu mengingat mesin pembangkit saat ini masih menggunakan BBM yang dibatasi oleh kuota.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013