Paloh (Antara Kalbar) - WWF Indonesia akan uji coba penggunaan teknologi tiga lampu untuk alat tangkap jaring insang (gill nett) di perairan Paloh untuk diterapkan nelayan di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Koordinator Site Paloh WWF-Indonesia Dwi Suprapti di Paloh, Minggu, mengatakan, saat ini penggunaan alat tangkap terutama untuk perikanan artisanal seperti jaring insang di perairan Indonesia terus bertambah.

Namun, lanjut dia, perlu dilakukan juga upaya untuk meminimalkan dampak terhadap keanekaragaman hayati laut lainnya seperti tertangkapnya secara tidak sengaja spesies lain (by catch) yang merupakan bagian dari rantai makanan dalam ekosistem tersebut.

"Di Paloh, kasus by catch untuk spesies lain seperti penyu, kerap terjadi," kata dia.

Ia menambahkan, dengan dukungan dari WWF Amerika Serikat dan NOAA, WWF-Indonesia akan mengenalkan dan mencoba mengadopsikan penggunaan Teknologi 3 lampu (LED, Light stick/chemical dan UV) sebagai upaya meminimalisasi by catch khususnya penyu untuk alat tangkap jaring insang di Indonesia.

"Diharapkan dalam kegiatan ini akan didapatkan metodologi yang sesuai dengan kondisi perairan dan tipe penangkapan jaring insang di perairan Paloh," kata dia.

Sehingga, katanya, teknologi ini nantinya dapat dipromosikan untuk mengurangi dampak by catch yang merugikan nelayan maupun spesies penyu.

Selain itu, dalam kegiatan uji coba dan observasi di perairan Paloh, juga akan dikenalkan hasil dari kompetisi "Smart Gear" mengenai cara pengoperasian alat tangkap yang ramah lingkungan.

Perairan Paloh berada di daerah perbatasan Indonesia - Malaysia di wilayah Kalbar. Paloh merupakan daerah paling utara di Kalbar.

Wilayah pesisir Paloh terletak di sebelah utara Kabupaten Sambas, dan memiliki pantai berpasir yang membentang lebih dari 100 kilometer.

Sekitar 79 persen dari total garis pantai atau 63 kilometer diantaranya merupakan habitat peneluran bagi Penyu Hijau (Chelonia mydas) dan Penyu Sisik (Eretmochelys imbricate).

Paloh merupakan pantai peneluran penyu terpanjang di Indonesia. Data WWF - Indonesia menunjukkan lebih dari 2.000 sarang Penyu Hijau (lebih dari 500 betina) per tahun yang dijumpai di Pantai Paloh.

Hal ini menjadikan jumlah populasi Penyu Hijau di Paloh terbesar kedua rantai yang terbentang dari Peninsula, Malaysia sampai Lautan Sulu, Sulawesi.

World Wide Fund for Nature (WWF) adalah sebuah organisasi non-pemerintah internasional yang menangani masalah-masalah tentang konservasi, penelitian dan restorasi lingkungan.

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013