Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak melalui Dinas Kesehatan melakukan "fogging" atau pengasapan untuk membasmi nyamuk Aedes Aegypti penyebab demam berdarah dengue di komplek pemda Jalan 28 Oktober, Kecamatan Pontianak Utara, Senin.
Ketua Rukun Tetangga 03/RW 24, Kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara, Talep mengatakan pengasapan dilakukan karena ada tiga anak-anak di lingkungan setempat dinyatakan positif terjangkit demam berdarah dengue (DBD).
"Ada tiga anak warga kami yang saat ini sudah dirawat di rumah sakit, dan infonya positif mengalami DBD," ujarnya.
Oleh karena itu, dilakukan pengasapan dalam rangka menekan dan membasmi nyamuk Aedes Aegypti di Komplek Pemda, kata Talep.
"Kami warga komplek pemda memberikan apresiasi atas upaya pemberantasan nyamuk Aedes Aegypti berupa melakukan pengasapan," kata Seriana (34) salah seorang warga Komplek Pemda.
Ia menjelaskan, ada beberapa anak tetangga yang saat ini mengalami demam panas tinggi, tetapi apakah demam biasa atau DBD belum juga bisa dipastikan.
Hal senada juga diungkapkan Sida (54). Ia berharap, dengan telah dilakukannya pengasapan, diharapkan tidak ada terjadi kasus DBD yang dialami warga masyarakat setempat dan sekitarnya.
"Mudah-mudahan tidak ada warga kami yang terkena DBD," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Ketua Rukun Tetangga 03/RW 24, Kelurahan Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara, Talep mengatakan pengasapan dilakukan karena ada tiga anak-anak di lingkungan setempat dinyatakan positif terjangkit demam berdarah dengue (DBD).
"Ada tiga anak warga kami yang saat ini sudah dirawat di rumah sakit, dan infonya positif mengalami DBD," ujarnya.
Oleh karena itu, dilakukan pengasapan dalam rangka menekan dan membasmi nyamuk Aedes Aegypti di Komplek Pemda, kata Talep.
"Kami warga komplek pemda memberikan apresiasi atas upaya pemberantasan nyamuk Aedes Aegypti berupa melakukan pengasapan," kata Seriana (34) salah seorang warga Komplek Pemda.
Ia menjelaskan, ada beberapa anak tetangga yang saat ini mengalami demam panas tinggi, tetapi apakah demam biasa atau DBD belum juga bisa dipastikan.
Hal senada juga diungkapkan Sida (54). Ia berharap, dengan telah dilakukannya pengasapan, diharapkan tidak ada terjadi kasus DBD yang dialami warga masyarakat setempat dan sekitarnya.
"Mudah-mudahan tidak ada warga kami yang terkena DBD," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013