Jakarta (Antara Kalbar) - Dokter penyakit dalam dan ahli rheumarik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. Bambang Setyohadi, SpPD, KR menyebutkan bahwa osteoporosis pada orang tua bisa berakibat fatal. Dia bahkan menyebutkan bahwa efek terusan osteoporosis bisa menyebabkan infeksi paru-paru.
"Dan infeksi paru-paru pembunuh ketiga pada usia lanjut," kata Bambang saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis.
Dia melanjutkan bahwa osteoporosis atau penipisan dan kerusakan pada massa tulang bisa menyebabkan tulang menjadi sangat mudah patah.
"Ada yang bangun dari tidur malah patah tulang," lanjutnya.
Jika sudah mengalami patah tulang, pada orang tua akan lebih sulit untuk sembuh karena sistem perbaikan tulang pada tubuh tidak lagi bekerja dengan maksimal.
"Sistem perbaikan tulangnya masih ada tapi defisit. Karena kerusakannya lebuh cepat dibandingkan perbaikannya," katanya.
Daerah yang mudah patah yakni tulang panggul serta tulang punggung. Jika kedua atau salah satu titik ini patah bisa menyebabkan pasien tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasa.
"Mereka hanya bisa di kasur. Dan itulah yang sering membuat orang menderita infeksi paru-paru karena pasien tidak mendapat udara yang berganti," katanya.
Untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya dilakukan sejak dini bahkan saat masih di dalam kandungan. Namun jika sudah melewati umur pertumbuhan, sekitar 20 tahun, pasien bisa rutin mengonsumsi kalsium yang diimbangi dengan olahraga dan asupan protein serta vitamin D.
"Tapi kalau sudah lewat saya juga tidak bisa menjamin," katanya.
Dia menyebutkan bahwa jika sudah terkena osteoporosis, sebaiknya keluarga memberikan dukungan berupa menjaga agar pasien tidak melakukan gerakan yang berlebihan dan jatuh.
"Dijaga agar tidak jatuh, sehingga tulangnya tidak patah," katanya.
(Ant News)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Dan infeksi paru-paru pembunuh ketiga pada usia lanjut," kata Bambang saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis.
Dia melanjutkan bahwa osteoporosis atau penipisan dan kerusakan pada massa tulang bisa menyebabkan tulang menjadi sangat mudah patah.
"Ada yang bangun dari tidur malah patah tulang," lanjutnya.
Jika sudah mengalami patah tulang, pada orang tua akan lebih sulit untuk sembuh karena sistem perbaikan tulang pada tubuh tidak lagi bekerja dengan maksimal.
"Sistem perbaikan tulangnya masih ada tapi defisit. Karena kerusakannya lebuh cepat dibandingkan perbaikannya," katanya.
Daerah yang mudah patah yakni tulang panggul serta tulang punggung. Jika kedua atau salah satu titik ini patah bisa menyebabkan pasien tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasa.
"Mereka hanya bisa di kasur. Dan itulah yang sering membuat orang menderita infeksi paru-paru karena pasien tidak mendapat udara yang berganti," katanya.
Untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya dilakukan sejak dini bahkan saat masih di dalam kandungan. Namun jika sudah melewati umur pertumbuhan, sekitar 20 tahun, pasien bisa rutin mengonsumsi kalsium yang diimbangi dengan olahraga dan asupan protein serta vitamin D.
"Tapi kalau sudah lewat saya juga tidak bisa menjamin," katanya.
Dia menyebutkan bahwa jika sudah terkena osteoporosis, sebaiknya keluarga memberikan dukungan berupa menjaga agar pasien tidak melakukan gerakan yang berlebihan dan jatuh.
"Dijaga agar tidak jatuh, sehingga tulangnya tidak patah," katanya.
(Ant News)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013