Jakarta (ANTARA Kalbar) - Beberapa ilmuwan kesehatan dari University of Alberta,
memaparkan alasan orang yang menjalani diet tinggi garam berisiko tinggi
mengalami masalah kesehatan seperti batu ginjal dan osteoporosis.
Pemimpin penelitian Todd Alexander, seorang profesor dari Fakultas
Kedokteran dan Kedokteran Gigi, menemukan hubungan antara sodium dan
kalsium, melalui penelitian dia dengan hewan percobaan dan berbagai sel
hidup.
Baik sodium dan kalsium tampaknya diatur oleh molekul yang sama
dalam tubuh. Saat sodium yang diserap oleh tubuh terlalu tinggi, maka
tubuh akan mengeluarkannya dari dalam tubuh melalui urin.
Pada
proses ini, kalsium yang terdapat di dalam tubuh ikut dikeluarkan dan
berisiko habisnya persediaan kalsium dalam tubuh, sebagaimana dilansir
dari HealthMeUp
Tingginya kadar kalsium di dalam urin, dapat memicu pertumbuhan batu
ginjal, sementara kurangnya kalsium di dalam tubuh dapat memicu
pengeroposan tulang atau osteoporosis.
"Berdasarkan penemuan
kami, saat tubuh mencoba untuk mengurangi kadar sodium melalui urin,
maka secara otomatis tubuh juga akan mengurangi kadar kalsium secara
bersamaan," ujar Alexander.
"Semakin banyak sodium yang kita konsumsi, maka semakin banyak
kalsium yang terbuang. Penemuan kami memperkuat alasan akan pentingnya
diet rendah sodium dan penting untuk memilih makanan rendah sodium dalam
makanan olahan," tambahnya.
"Kami menemukan satu molekul yang tampaknya memiliki dua fungsi,
yaitu mengatur kadar kalsium dan sodium di dalam tubuh," kata Akexander.
Pada
model penelitian yang tidak diberikan molekul itu, urin yang diproduksi
mengandung kalsium tinggi, karena kalsium tidak diserap oleh tubuh dan
tulang.
Para peneliti menegaskan, bahwa molekul tersebut dapat digunakan
sebagai obat untuk mengatasi penyakit batu ginjal dan osteoporosis suatu
saat nanti.
(M048)
Diet Tinggi Garam Beresiko Batu Ginjal dan Osteoporosis
Rabu, 8 Agustus 2012 8:56 WIB