Pontianak (Antara Kalbar) - PT Aneka Tambang (Antam) memulai proses penyelesaian tahap akhir dan ujicoba (commisioning) di pabrik pengolahan bijih bauksit menjadi produk Chemical Grade Alumina (CGA) di Tayan, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Senin.
Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Dirut PT Antam Tato Miraza memulai secara resmi seremoni kegiatan yang juga dihadiri berbagai pihak dari Pemprov Kalbar, Pemkab Sanggau, Kerajaan Tayan, serta instansi terkait.
"Operasi komersial diharapkan dimulai pada Semester II Tahun 2014," kata Tato Miraza.
Konstruksi pabrik tersebut yang menelan dana 492 juta dolar AS itu dimulai pada 11 April 2011 dan akan mengolah cadangan bauksit Antam untuk memproduksi sekitar 300 ribu ton CGA per tahun.
Proyek CGA Tayan dikembangkan oleh entitas pengendalian bersama Antam, PT Indonesia Chemical Alumina (ICA), yang merupakan perusahaan patungan antara PT Antam dengan Showa Denko K.K. (SDK) Jepang.
PT Antam memiliki 80 persen saham PT ICA dengan sisa kepemilikan 20 persen saham dipegang oleh SDK. Pendanaan proyek berasal dari internal ANTAM dan SDK, pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) serta pinjaman komersial.
Komoditas CGA Tayan akan diekspor ke Jepang dan negara-negara lainnya, serta dijual untuk pasar domestik Indonesia.
Jika "smelter grade" alumina digunakan untuk pembuatan logam aluminum, produk CGA yang diproduksi PT ICA akan diaplikasikan untuk memproduksi bahan pendukung komponen fungsional dan komponen elektronik diantaranya "refractories", "abrasives", produk bangunan, Integrated Circuit (IC), bahan untuk LCD screen dan lain-lain.
Ia memperkirakan pada 2014 kapasitas produksi yang digunakan baru berkisar 70 persen dari total kapasitas.
"Sekitar 200 ribu ton sampai 210 ribu ton," kata dia.
Menteri ESDM Jero Wacik menambahkan, dalam pembangunan pabrik skala besar, akan ada proses "commisioning".
"Dicoba, kemudian di tes. Rencananya, mulai produksi nanti Maret atau April," kata Jero Wacik.
Ia berharap proses selanjutnya berjalan dengan lancar sambil melakukan uji coba selama beberapa bulan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Dirut PT Antam Tato Miraza memulai secara resmi seremoni kegiatan yang juga dihadiri berbagai pihak dari Pemprov Kalbar, Pemkab Sanggau, Kerajaan Tayan, serta instansi terkait.
"Operasi komersial diharapkan dimulai pada Semester II Tahun 2014," kata Tato Miraza.
Konstruksi pabrik tersebut yang menelan dana 492 juta dolar AS itu dimulai pada 11 April 2011 dan akan mengolah cadangan bauksit Antam untuk memproduksi sekitar 300 ribu ton CGA per tahun.
Proyek CGA Tayan dikembangkan oleh entitas pengendalian bersama Antam, PT Indonesia Chemical Alumina (ICA), yang merupakan perusahaan patungan antara PT Antam dengan Showa Denko K.K. (SDK) Jepang.
PT Antam memiliki 80 persen saham PT ICA dengan sisa kepemilikan 20 persen saham dipegang oleh SDK. Pendanaan proyek berasal dari internal ANTAM dan SDK, pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) serta pinjaman komersial.
Komoditas CGA Tayan akan diekspor ke Jepang dan negara-negara lainnya, serta dijual untuk pasar domestik Indonesia.
Jika "smelter grade" alumina digunakan untuk pembuatan logam aluminum, produk CGA yang diproduksi PT ICA akan diaplikasikan untuk memproduksi bahan pendukung komponen fungsional dan komponen elektronik diantaranya "refractories", "abrasives", produk bangunan, Integrated Circuit (IC), bahan untuk LCD screen dan lain-lain.
Ia memperkirakan pada 2014 kapasitas produksi yang digunakan baru berkisar 70 persen dari total kapasitas.
"Sekitar 200 ribu ton sampai 210 ribu ton," kata dia.
Menteri ESDM Jero Wacik menambahkan, dalam pembangunan pabrik skala besar, akan ada proses "commisioning".
"Dicoba, kemudian di tes. Rencananya, mulai produksi nanti Maret atau April," kata Jero Wacik.
Ia berharap proses selanjutnya berjalan dengan lancar sambil melakukan uji coba selama beberapa bulan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013