Pontianak (Antara Kalbar) - Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Barat, Sabtu, memperkenalkan gerakan ekonomi syariah (Gres) kepada masyarakat Kota Pontianak, dan Provinsi Kalbar umumnya dengan menggelar beberapa rangkaian kegiatan, seperti bazar dan expo yang dimeriahkan oleh sejumlah perbankan syariah di Kalbar.
"Meskipun perkembangan Gres di Kalbar lebih baik dari nasional, tetapi kami terus melakukan sosialisasi, salah satunya dengan menggelar bazar dan expo di Mega Mal Pontianak dengan tema "Asyiknya Berekonomian Syariah", kata Kepala Perwakilan BI Kalbar hilman Tisnawan di Pontianak.
Hilman menjelaskan, perkembangan Gres di Kalbar hampir mendekati tujuh persen dari total perkembangan perbankan di Kalbar setahun sebesar Rp40 triliun, sementara Gres secara nasional baru mencapai 4,9 persen.
"Dalam waktu tiga tahun terakhir aset bank yang ada di Kalbar naik hampir tiga kali lipat, sehingga kami mulai mengkampanyekan Gres dengan merangkul pemerintah daerah, salah satunya Pemerintah Kota Pontianak untuk mengenalkan lebih lanjut Gres," ungkapnya.
Hilman menargetkan, kedepannya Gres lebih dikenal oleh semua kalangan, tidak hanya oleh umat Muslim saja, tetapi semua elemen masyarakat, karena Gres mengenalkan suatu transaksi yang jujur dan adil, dan tidak mengenal bunga, tetapi bagi keuntungan.
"Tentunya masyarakat akan lebih diuntungkan dengan Gres, yakni banyak pilihan dengan bisa memilih tidak hanya dengan sistem bunga, tetapi bagi hasil," ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Pontianak Sutarmidji menyambut baik dan siap membantu pihak perbankan dalam mensosialisasikan Gres tersebut kepada masyarakat Pontianak.
Menurut dia, Gres memang masih perlu disosialisasikan lagi karena saat ini masih kurang, karena masyarakat belum mengetahui bagaimana bentuknya Gres.
"Padahal semua bisa dikelola secara syariah, tidak hanya oleh pihak bank, tetapi bisa dilakukan oleh seluruh pelaku ekonomi. Apalagi sekarang ada jurusan ekonomi Syariah sudah ada di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pontianak, sehingga dari segi sumber daya manusia (SDM) sudah bisa disiapkan," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Peluncuran Gres, Obaid M Fahmi mengatakan, Gres program kampanye ekonomi syariah di Indonesia."Soft Launching" secara nasional juga telah resmi digelar Selasa (5/10).
Rangkaian kegiatan peluncuran Gres tersebut kerja sama BI dengan menggandeng Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Jurnalis Perempuan Khatulistiwa (JPK) di Kalbar.
Secara resmi Pembukaan dan Launching Gres di Kalbar ditandai dengan simbol pemberian PIN dari Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) kepada Walikota Pontianak serta dihadiri perwakilan pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Deputi Gubernur BI pada Selasa (19/11).
Pada hari itu diadakan seminar bertema "Memasyarakatkan Ekonomi Syariah" di aula Kantor BI Kalbar. Adapun beberapa pembicara yang akan mengisi seminar adalah Kepala Perwakilan Bank Indonesia Hilman Tisnawan, Pengamat Ekonomi sekaligus Dosen Fakultas Ekonomi Untan Dian Patria.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Meskipun perkembangan Gres di Kalbar lebih baik dari nasional, tetapi kami terus melakukan sosialisasi, salah satunya dengan menggelar bazar dan expo di Mega Mal Pontianak dengan tema "Asyiknya Berekonomian Syariah", kata Kepala Perwakilan BI Kalbar hilman Tisnawan di Pontianak.
Hilman menjelaskan, perkembangan Gres di Kalbar hampir mendekati tujuh persen dari total perkembangan perbankan di Kalbar setahun sebesar Rp40 triliun, sementara Gres secara nasional baru mencapai 4,9 persen.
"Dalam waktu tiga tahun terakhir aset bank yang ada di Kalbar naik hampir tiga kali lipat, sehingga kami mulai mengkampanyekan Gres dengan merangkul pemerintah daerah, salah satunya Pemerintah Kota Pontianak untuk mengenalkan lebih lanjut Gres," ungkapnya.
Hilman menargetkan, kedepannya Gres lebih dikenal oleh semua kalangan, tidak hanya oleh umat Muslim saja, tetapi semua elemen masyarakat, karena Gres mengenalkan suatu transaksi yang jujur dan adil, dan tidak mengenal bunga, tetapi bagi keuntungan.
"Tentunya masyarakat akan lebih diuntungkan dengan Gres, yakni banyak pilihan dengan bisa memilih tidak hanya dengan sistem bunga, tetapi bagi hasil," ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Pontianak Sutarmidji menyambut baik dan siap membantu pihak perbankan dalam mensosialisasikan Gres tersebut kepada masyarakat Pontianak.
Menurut dia, Gres memang masih perlu disosialisasikan lagi karena saat ini masih kurang, karena masyarakat belum mengetahui bagaimana bentuknya Gres.
"Padahal semua bisa dikelola secara syariah, tidak hanya oleh pihak bank, tetapi bisa dilakukan oleh seluruh pelaku ekonomi. Apalagi sekarang ada jurusan ekonomi Syariah sudah ada di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Pontianak, sehingga dari segi sumber daya manusia (SDM) sudah bisa disiapkan," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Peluncuran Gres, Obaid M Fahmi mengatakan, Gres program kampanye ekonomi syariah di Indonesia."Soft Launching" secara nasional juga telah resmi digelar Selasa (5/10).
Rangkaian kegiatan peluncuran Gres tersebut kerja sama BI dengan menggandeng Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dan Jurnalis Perempuan Khatulistiwa (JPK) di Kalbar.
Secara resmi Pembukaan dan Launching Gres di Kalbar ditandai dengan simbol pemberian PIN dari Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) kepada Walikota Pontianak serta dihadiri perwakilan pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, Deputi Gubernur BI pada Selasa (19/11).
Pada hari itu diadakan seminar bertema "Memasyarakatkan Ekonomi Syariah" di aula Kantor BI Kalbar. Adapun beberapa pembicara yang akan mengisi seminar adalah Kepala Perwakilan Bank Indonesia Hilman Tisnawan, Pengamat Ekonomi sekaligus Dosen Fakultas Ekonomi Untan Dian Patria.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013