Ngabang. (Antara Kalbar) - Kasus HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno Deficiendy Syndrome) di Kabupaten Landak dari 2008 hingga 2013 sudah tercatat 14 penderita meninggal dunia.

"Data kita tercatat dari tahun 2008-2012 terinfeksi  HIV  laki-laki 10 orang dan perempuan 20 orang. Penderita AIDS laki-laki 10 orang dan perempuan 11 orang, diantaranya yang meninggal dunia laki-laki  5 orang dan perempuan 8 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Landak Magdalena Nurainy Sitinjak di hubungi di Ngabang, Minggu.

Sedangkan kasus baru tahun  2013 terinfeksi HIV laki-laki  2 orang dan perempuan 3 orang, kemudian AIDS perempuan 1 orang dan meninggal dunia 1  laki-laki.

 "Jadi kalau di total  dari 2008 sampai 2013 tercatat 14 orang meninggal dunia akibat virus berbahaya itu," ujar Sitinjak.

Ia mengatakan, kasus terinfeksi HIV/AIDS di Landak kebanyakan dialami kaum perempuan yang diduga akibat hubungan seksual. Selain itu, tidak hanya mereka yang belum berkeluarga bahkan  sudah keluarga juga ada terinfeksi.

"Petugas kita sudah rutin melakukan sosialisasi dan menganjurkan kepada si penderita untuk terus berobat dan para PSK cek di klinik Voluntary Counseling and Testing (VCT). Jika memang malu datang di Puskesmas, datang saja di dokter untuk konsultasi dan berobat. Kita tetap merahasiakan identitas di penderita HIV/AIDS," kata Nurainy.

Ia mengatakan, bahwa pengambilan sampel di sejumlah pekerja di salon dan kafe-kafe di Kota Ngabang. Saat ini sebagian besar kasus HIV/AIDS terjadi di kalangan pengguna narkoba suntik, karena penggunaan jarum suntik secara bergantian yang tidak steril.

"Selain itu hubungan seks berganti-ganti pasangan tanpa menggunakan kondom juga terus menjadi faktor penyebab epidemik ini bertambah. HIV/AIDS bisa masuk dalam keluarga, istri tertular dari suami serta anak tertular dari ibunya," jelasnya.

Untuk itu, ia mengajak semua pihak mari mendukung upaya penanggulangan HIV/AIDS dengan melakukan tindakan nyata untuk melindungi diri dari penularan dengan cara, lakukan seks yang aman dengan tidak melakukan hubungan seks sebelum waktunya, setia pada pasangan dan gunakan kondom.

"Hindari penggunaan narkoba terutama suntik atau bergantian alat suntik yang tidak steril dan perlakukan orang yang hidup dengan HIV/AIDS merata, karena mereka memiliki hak dan peran yang sama dalam masyarakat, katanya," harap Sitinjak.

Ia menambahkan, Dinas Kesehatan Landak, sesuai dengan target MDGs, menekan angka perkembangan virus berbahaya dengan melaksanakan penyuluhan di sekolah-sekolah dan desa.

"Memberitahukan bahaya pergaulan bebas dan seks bebas serta tanda dan gejala penyakit HIV/AIDS.  Kita mensosialisasikan Klinic VCT di Mandor," tandas Sitinjak.

Pewarta: Kundori

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013