Jakarta (Antara Kalbar) - Pemerintah mendorong perluasan kesempatan kerja bagi perempuan terutama wirausaha karena mayoritas pelaku usaha kecil menengah saat ini adalah perempuan.

"Pemerintah terus mendorong perkembangan wirausaha yang dikelola kaum perempuan karena mempunyai nilai strategis dalam mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperluas lapangan dan kesempatan kerja baru serta menopang perekonomian Negara. Apalagi sekitar 60 persen pelaku usaha kecil menengah adalah perempuan sehingga peranan perempuan sebagai pelaku wirausaha harus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak," kata Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dalam keterangan pers Humas Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Jakarta, Minggu.

Bentuk dukungan itu antara lain dengan melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama(NKB) tentang Perluasan Kesempatan Kerja dan Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kerja Melalui Gerakan Perempuan Mandiri di Negeri Sendiri dengan dua kementerian lain yaitu Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

"Nota Kesepahaman Bersama ini selanjutnya akan menjadi dasar kerja sama yang bertujuan untuk mensinergikan program dan kegiatan antara bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian dengan bidang koperasi dan usaha kecil menengah serta bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak," kata Muhaimin.

Kerja sama antara ketiga kementerian itu diharapkan dapat melahirkan program kewirausahaan perempuan yang lebih komprehensif mulai dari pemberian bantuan sarana usaha sebagai stimulasi bagi wirausaha pemula, peningkatan kapasitas kelembagaan usaha, fasilitasi akses permodalan dan pemasaran maupun penyediaan fasilitas jaminan sosial.

"Melalui program pendampingan, kita berdayakan para wirausaha perempuan ini agar tidak terlalu tergantung pada hibah program-program bantuan pengentasan kemiskinan, baik yang berasal dari pemerintah maupun lembaga-lembaga sosial dan LSM, bahkan rentenir (bank keliling, bank titil, bank plecit), kerabat dan tetangga,"kata Muhaimin.

Lebih lanjut, pemerintah juga akan memberikan bantuan pembinaan manajemen usaha, aspek legal, akses CSR dan pengembangan jejaring dan kemitraan usaha serta penyediaan profil perempuan Indonesia, sarana pendukung pemberdayaan perempuan, serta promosi bagi creator dan inovator perempuan Indonesia.

Saat ini jumlah wirausaha di Indonesia sebanyak 570.339 orang atau 0,24 persen dari penduduk yang berjumlah 237,64 juta orang.

Jumlah tersebut dinilai masih sangat minim dimana jumlah ideal sebuah negara memiliki wirausahawan adalah minimal dua persen dari jumlah penduduknya.

"Untuk mencapai jumlah yang ideal, kita masih butuh tambahan sekitar 4,18 juta wirausaha sehingga target ideal jumlah wirausaha sebanyak 4,75 juta wirausaha dapat tercapai dalam waktu tidak terlalu lama," kata Muhaimin.

Kemnakertrans akan melakukan pendampingan wirausahawan perempuan dengan mengerahkan sebanyak 3.132 instruktur yang ada di berbagai balai latihan kerja (BLK) di berbagai daerah Indonesia.

Program pendampingan wirausaha itu akan dilakukan oleh para instruktur pelatih yang kompeten dengan melalui praktek kerja yang terus menerus dimonitor dan ditindaklanjuti sehingga kemajuan pelatihan menjadi terukur.

"Setelah mengikuti proses pelatihan, maka para calon wirausaha tersebut dituntut untuk mempraktekkan teori-teori pelatihan yang disesuaikan dengan minat, bakat dan kemampuannya masing-masing," lanjut Muhaimin.

Muhaimin berpesan agar para pelaku wirausaha memiliki kemampuan yang fleksibel untuk menciptakan inovasi, selalu melatih kreativitas dan kualitas yang berkesinambungan.

Pewarta: Arie Novarina

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013