Jakarta (Antara Kalbar) - Pengenalan terhadap kesenian tradisional sebaiknya dimasukkan ke dalam pembelajaran di sekolah dalam bentuk muatan lokal.
"Pemerintah dalam hal ini Kemendikbud harus serius menanamkan rasa cinta terhadap kesenian tradisional pada anak-anak. Bukan melalui sanggar, tapi melalui pembelajaran di sekolah," kata maestro tari Sunda, Irawati Durban Ardjo, di Jakarta, Selasa malam.
Menurut dia, mata pelajaran muatan lokal di sekolah saat ini jarang yang mengajarkan siswa untuk mengenal kesenian tradisional.
Kurangnya minat generasi muda terhadap kesenian tradisional, dikatakannya, disebabkan karena tidak adanya pihak yang memberikan pengenalan budaya lokal sejak dini terhadap anak-anak.
Demi keinginannya untuk mengenalkan kesenian tradisional kepada anak-anak, Irawati pernah menyelenggarakan pelatihan pengajaran tari tradisional kepada para guru dengan bantuan dana dari Pemprov Jawa Barat. Namun upayanya tersebut tidak diikuti dengan kemauan dari para guru yang menjadi pesertanya untuk bersedia mengajarkan kembali kepada para anak didik.
"Yang datang bukan guru tari, malah guru ekonomi, guru sejarah, guru bahasa. Bukan saya bermaksud pelit, motivasi mereka sudah beda. Mereka ikut karena membutuhkan sertifikat untuk kenaikan pangkat saja," katanya.
Pihaknya pun berharap pemerintah mau memberikan perhatian terhadap upaya pelestarian kesenian tradisional. "Saat ini perhatian pemerintah kurang, kurang sekali," katanya.
(Ant News)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Pemerintah dalam hal ini Kemendikbud harus serius menanamkan rasa cinta terhadap kesenian tradisional pada anak-anak. Bukan melalui sanggar, tapi melalui pembelajaran di sekolah," kata maestro tari Sunda, Irawati Durban Ardjo, di Jakarta, Selasa malam.
Menurut dia, mata pelajaran muatan lokal di sekolah saat ini jarang yang mengajarkan siswa untuk mengenal kesenian tradisional.
Kurangnya minat generasi muda terhadap kesenian tradisional, dikatakannya, disebabkan karena tidak adanya pihak yang memberikan pengenalan budaya lokal sejak dini terhadap anak-anak.
Demi keinginannya untuk mengenalkan kesenian tradisional kepada anak-anak, Irawati pernah menyelenggarakan pelatihan pengajaran tari tradisional kepada para guru dengan bantuan dana dari Pemprov Jawa Barat. Namun upayanya tersebut tidak diikuti dengan kemauan dari para guru yang menjadi pesertanya untuk bersedia mengajarkan kembali kepada para anak didik.
"Yang datang bukan guru tari, malah guru ekonomi, guru sejarah, guru bahasa. Bukan saya bermaksud pelit, motivasi mereka sudah beda. Mereka ikut karena membutuhkan sertifikat untuk kenaikan pangkat saja," katanya.
Pihaknya pun berharap pemerintah mau memberikan perhatian terhadap upaya pelestarian kesenian tradisional. "Saat ini perhatian pemerintah kurang, kurang sekali," katanya.
(Ant News)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013