Ngabang (Antara Kalbar) - Fatira Nanda (12 tahun) seorang anak pasangan dari Bahrun dan Hamijot ,warga Desa Mungguk, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak meninggal dunia di RSUD Landak yang diduga gizi buruk sejak kecil.
"Menurut cerita orang tua, pasien sejak usia satu tahun lebih sudah mengalami kejang-kejang dan sudah pernah bawa di rumah sakit di Pontianak," ujar seorang petugas di ruang Zaal Anak RSUD Landak yang enggan disebut namanya.
Fatira Nanda yang lumpuh sejak kecil itu, masuk RSUD Landak 23 Desember karena mengalami sakit batuk. Dari observasi IGD pasien diduga gizi buruk, sehingga harus dirawat di ruang zaal anak RSUD Landak.
"Pasien menghembuskan nafas terakhir 27 Desember pukul 08.55 WIB. Setelah empat hari kita rawat pasien memang lumpuh dan kata orang tuanya hanya mau makan bubur saja," kata petugas ruang zaal anak itu.
Direktur RSUD Landak dr. Pius Edwin dikonfirmasi mengaku belum mengetahui adanya pasien dugaan gizi buruk. Sedangkan mengenai gizi buruk di Landak merupakan kewenangan Dinas Kesehatan.
"Saya belum tahu ada pasien akibat gizi buruk. Kalau memang sampai meninggal dunia, belum tentu akibat gizi buruk tapi biasanya akibat penyakit lain," ujat Pius Edwin singkat.
Pasien dugaan gizi buruk sudah dibawa pulang orang tuanya di Desa Mungguk Kecamatan Ngabang, setelah diketahui meninggal pada 27 Desember di RSUD Landak.
Sumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat mencatat sepanjang Januari hingga September 2013 terdapat 212 kasus gizi buruk dengan angka kematian sebanyak tujuh kasus, untuk Kabupaten Landak terdapat 11 kasus.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Menurut cerita orang tua, pasien sejak usia satu tahun lebih sudah mengalami kejang-kejang dan sudah pernah bawa di rumah sakit di Pontianak," ujar seorang petugas di ruang Zaal Anak RSUD Landak yang enggan disebut namanya.
Fatira Nanda yang lumpuh sejak kecil itu, masuk RSUD Landak 23 Desember karena mengalami sakit batuk. Dari observasi IGD pasien diduga gizi buruk, sehingga harus dirawat di ruang zaal anak RSUD Landak.
"Pasien menghembuskan nafas terakhir 27 Desember pukul 08.55 WIB. Setelah empat hari kita rawat pasien memang lumpuh dan kata orang tuanya hanya mau makan bubur saja," kata petugas ruang zaal anak itu.
Direktur RSUD Landak dr. Pius Edwin dikonfirmasi mengaku belum mengetahui adanya pasien dugaan gizi buruk. Sedangkan mengenai gizi buruk di Landak merupakan kewenangan Dinas Kesehatan.
"Saya belum tahu ada pasien akibat gizi buruk. Kalau memang sampai meninggal dunia, belum tentu akibat gizi buruk tapi biasanya akibat penyakit lain," ujat Pius Edwin singkat.
Pasien dugaan gizi buruk sudah dibawa pulang orang tuanya di Desa Mungguk Kecamatan Ngabang, setelah diketahui meninggal pada 27 Desember di RSUD Landak.
Sumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat mencatat sepanjang Januari hingga September 2013 terdapat 212 kasus gizi buruk dengan angka kematian sebanyak tujuh kasus, untuk Kabupaten Landak terdapat 11 kasus.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013