Havana (Antara Kalbar) - Harga mobil di Kuba "selangit" karena 400 persen dari harga normal.
BUMN Kuba dengan bidang usaha dealer Peugeot akhir pekan lalu mulai membuka penawaran mobil impor asal Prancis itu.
Tapi, mereka sulit mendapatkan pembeli karena harga yang tak terjangkau.
Seperti dilaporkan Reuters, Peugeot 206 harganya 91 ribu dolar AS (sekitar Rp1,1 miliar) sedangkan tipe termahal, sedan Peugeot 508, harganya 262 ribu dolar AS (sekitar 3,17 miliar).
Keberadaan showroom mobil impor baru dan bekas itu adalah era baru untuk Kuba.
Sebelumnya, sejak 50 tahun lalu, mobil yang lalu lalang di jalanan Kuba adalah kendaraan buatan 1959 dan sebelumnya alias sebelum revolusi Kuba.
Pemerintah kuba selama berpuluh tahun pemerintah negara itu melarang impor mobil.
Kini masalahnya, showroom mobil impor sudah ada namun dengan harga yang "selangit" itu, warga Kuba tidak bisa mampu membeli karena penghasilan mereka rata-rata 20 dolar AS (sekitar Rp240 ribu).
Seniman Kuba, Cesar Perez mengemukakan "saya kini tak punya harapan lagi untuk memiliki mobil keluarga."
Perez sedang memandangi Renault yang dijual dengan harga 25 ribu dolar AS, sedangkan di luar Kuba, mobil sejenis ditawarkan di internet dengan harga 3 ribu dolar AS.
Pemerintah Kuba tetap memberlakukan monopoli atas penjualan mobil ritel.
Ada 650 ribu mobil di negara itu dan setengahnya milik pemerintah.
Dua tahun terakhir, antar warga Kuba bisa melakukan jual beli mobil bekas namun transaksinya harus seizin pemerintah.
Harga kendaraan yang diperjualbelikan antar warga juga tidak jauh dari harga dealer yang "selangit" itu karena mobil yang ada juga sedikit.
Sembilan dari sepuluh keluarga di Kuba tidak punya mobil maupun kendaraan bermotor lainnya termasuk sepeda motor.
Para diplomat maupun pengusaha asing dan warga Kuba tertentu masih diharuskan mendapatkan izin pemerintah untuk mengimpor kendaraan baru dan bekas tanpa harga "selangit".
(Ant News)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014