Puerto Cabello, Venezuela (Antara Kalbar/Reuters) - Pria bersenjata menembak mati mantan Putri Venezuela dan bekas suaminya dalam aksi kejahatan terhadap orang-orang ternama di negara Amerika Serikat itu, kata polisi setempat, Selasa.

Monica Spear (29), bintang opera sabun, dan Henry Berry (39) tewas dalam usaha perampokan yang terjadi di jalan raya antara Puerto Cabello dan Valencia di Venezuela tengah.

Putri Venezuela 2004 itu bermukim di Amerika Serikat dan sedang berlibur di Venezuela.

Anak perempuan pasangan tersebut yang berusia lima tahun selamat dari serangan yang terjadi pada Senin malam, tetapi mengalami luka tembak di kakinya, demikian berita media pemerintah.

Menanggapi pertanyaan wartawan mengenai kasus tersebut, Presiden Nicolas Maduro mengaku mengetahui dari petugas penyelidik yang mengatakan bahwa mobil mereka mengalami ban kempes setelah melindas suatu benda yang rupanya sengaja diletakkan oleh perampok untuk menghentikan mobil.

Maduro mengatakan, truk derek datang untuk membantu, tetapi perampok bersenjata juga menghampiri --kejadian yang jamak di negara yang dikenal tinggi tingkat kejahatannya-- dan kemudian mengejar awak truk.

"Korban berada di dalam mobil dan ditembaki," kata presiden pada televisi pemerintah.

"Saya bertanya kepada mereka yang membunuh orang-orang muda ini: penjelasan apa yang kalian punya?"
    
Data resmi Venezuela menunjukan bahwa pembunuhan setiap tahun rata-rata merenggut 39 jiwa dari 100.000 penduduk, tetapi LSM setempat mengatakan jumlahnya dua kali lipat yaitu 24.000 korban tewas akibat tindak kejahatan.

Rekan kerja Monica Spear sangat kecewa.

"Saya sangat sedih sebagai orang Venezuela, belasungkawa bagi Monica Spear dan keluarganya. Marah dan tidak berdaya, itu yang saya rasakan sekarang," tulis penyanyi salsa Oscar D'Leon dalam Twitter.

Maduro mengatakan, memerangi kejahatan menjadi perhatian utamanya dan jajak pendapat menunjukkan bahwa masalah ini juga sangat dikhawatirkan oleh warga Venezuela.

Pihak oposisi mengecam rencana anti-kejahatan pemerintah yang tidak mengatasi akar masalah seperti kekebalan hukum bagi penjahat, pengadilan yang korup dan semakin rumit oleh gaji polisi yang rendah.

Pemimpin oposisi Henrique Capriles mengatakan ia dan Maduro seharusnya menanggalkan perbedaan politik mereka dan bersatu.

"Kami harus bersatu untuk memenangkan perang melawan kejahatan dan ketidakamanan," katanya.

(M. Dian A)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014